Upaya pemanfaatan tongkol jagung sebagai sumber serat dalam pelet ransum komplit untuk domba
View/ Open
Date
2004Author
Noviati, Fera
Retnani, Yuli
Pratas, Rachjan G
Metadata
Show full item recordAbstract
Tongkol jagung merupakan salah satu limbah pertanian yang memiliki potensi Suntuk dijadikan pakan ternak ruminansia. Tongkol jagung memiliki kandungan serat kasar sebesar 33% bahan kering. Kelemahan dari tongkol jagung adalah kandungan proteinnya rendah, kurang disukai oleh ternak ruminansia dan bersifat voluminous. Salah satu upaya untuk meningkatkan daya guna tongkol jagung adalah dengan memanfaatkan tongkol jagung sebagai sumber serat dalam pelet ransum komplit untuk domba.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2003 sampai dengan bulan Januari 2004 di Laboratorium Industri Makanan Ternak, Fakultas Petemakan, Institut Pertanian Bogor dan di Peternakan Domba Rakyat, Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui level terbaik dari pemanfaatan tongkol jagung sebagai sumber serat dalam ransum komplit domba ditinjau dari kadar air, aktivitas air, ketahanan pelet terhadap benturan, ketahanan pelet terhadap gesekan dan palatabilitas.
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari lima macam, yaitu: 1) ransum mengandung 30% rumput lapang + 70% konsentrat (R1), 2) ransum mengandung 22,5% rumput lapang + 7,5 tongkol jagung + 70% konsentrat (R2), 3) ransum mengandung 15% rumput lapang + 15% tongkol jagung + 70% konsentrat (R3), 4) ransum mengandung 7,5% rumput lapang + 22,5% tongkol jagung + 70% konsentrat (R4), dan 5) ransum mengandung 30% tongkol jagung + 70% konsentrat (R5). Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Kontras Ortogonal (Steel dan Torrie, 1995).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan tongkol jagung dalam ransum komplit domba tidak mempengaruhi kadar air (6,20+ 1,89% - 8,84 + 1,08%) dan ketahanan pelet terhadap benturan (99,84 ± 0,14% - 99,95 0,02%), tetapi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap aktivitas air (0,74 ± 0,02 0,79 ± 0,01) dan sangat nyata (P<0,01) mempengaruhi ketahanan pelet terhadap gesekan (79,80 ± 1.21% 95,413,14%). Kisaran konsumsi bahan kering pelet penelitian adalah sebesar 263,11-1064,46 g/ekor/hari. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa level terbaik dari pemanfaatan tongkol jagung sebagai sumber serat dalam ransum Komplit domba ditinjau dari kadar air, aktivitas air, ketahanan pelet terhadap quran, ketahanan pelet terhadap gesekan dan palatabilitas adalah sebesar 22.5% dari total ransum.