| dc.description.abstract | Payang merupakan alat tangkap yang paling produktif yang digunakan oleh
nelayan Palabuhanratu dibanding dengan alat tangkap lainnya. Uniknya, nelayan
payang Palabuh anratu melakukan penyamakan terhadap alat tangkapnya. Ekstrak
kulit pohon salam (reeuy) yang men gandung tanin dipercaya nelayan payang
Palabuhanratu memberikan daya awet terhadap alat tangkapnya. Penelitian tentang
pengaw etan masih jarang dilakukan, padahal pengawetan terhadap suatu alat tangkap
sangat penting karena dapat memperlambat kerusakan pada alat tangkap.
Penelitian ini dilakukan untuk menghitung pengaruh larutan pengawet (reeuy)
terha dap kekuatan putus dan pemuluran benang dan benang bersimpul bagian sayap
bahan payang. Bahan pembentuk sayap payang adalah benang PA 210 D/28. Uji
terhadap kekuatan putus dan pemuluran pada bahan jaring penting dilakukan karena
dua faktor ini mendukung dalam keberhasilan suatu operasi penangkapan ikan.
Terlebih pada payang yang target tangkapannya adalah ikan pelagis perenang cepat
yang mampu memberikan kejutan yang dinamis.
Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa semakin besar konsentrasi larutan
peng awet maka semakin meningkat pula kekuatan putus bahan jaring. Konsentrasi
mempengaruhi kekuatan putus benang jaring, benang bersimpul uji B dan benang
bersimpul uji C secara signifikan. Sedangkan pada benang bersimpul uji A
konsentrasi mempengaruhi kekuatan putus secara tidak signifikan. Untuk pengaruh
lama perendaman, penelitian ini membuktikan semakin lama waktu perendaman
maka semakin menurun kekuatan putus jaring. Namun walaupun terjadi penurunan
kekuatan putus, lama perendaman tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
seluruh contoh uji. | id |