Kajian ketahanan keluarga petani: pengambilan keputusan istri dan hubungannya dengan kesejahteraan
View/ Open
Date
2007Author
Puspa, Amalina Ratih
Sunarti, Euis
Hernawati, Neti
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini secara umum bertujuan mengkaji ketahanan keluarga petani terutama menganalisis hubungan pengambilan keputusan istri dengan kesejahteraan keluarga. Secara khusus, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai barikut (1) mengidentifikasi karakteristik keluarga potani; (2) menganalisis pola pengambilan keputusan istri dalam keluarga; (3) menganalisis keragaan kesejahteraan keluarga petani penggarap dan buruh tani; (4) menganalisis hubungan kesejahteraan obyektif dan kesejahteraan subyektif keluarga petani; (5) menganalisis hubungan pengambilan keputusan istri dengan kesejahteraan; (6) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan koluarga petani; (7) menganalisis faktor-faktor kesejahteraan keluarga petani. yang mempengaruhi Desain penelitian ini adalah cross sectional dan dilaksanakan di Desa
Casihan dan Ciasmara, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Lokasi
penelitian ditentukan secara purposive dengan pertimbangan kemudahan akses,
dan populasi petani yang cukup besar. Selanjutnya dari Desa Ciasihan diteliti
petani penggarap dan buruhtani yang terdapat pada empat RW, yakni RW 2, RW 3. RW 4 dan RW 5 dan di Desa Ciasmara pada tiga RW, yakni RW 4, RW 6, RW 7 dengan pertimbangan dekat dengan tempat tinggal peneliti saat di lokasi penelitian. Pengumpulan data ini dilakukan selama satu bulan, mulai dari bulan April 2007 hingga bulan Mei 2007. Contoh penelitian adalah keluarga petani penggarap dan buruhtani yang utuh (bapak, ibu, dan anak usia 6-12 tahun).
Data penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dan responden melalui pengisian kuesioner dan hasil wawancara yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Data primer meliputi data karakteristik keluarga, dukungan sosial, pengambilan keputusan, dan kesejahteraan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari telaah dokumentasi dan
kepustakaan dari publikasi atau laporan instansi terkait Hasil penelitian menunjukkan persentase terbesar suami keluarga penggarap (43.3%) berumur 31-40 tahun, sedangkan buruhtani (50.0%) berumur
41-50 tahun. Istri pada keluarga penggarap (56.7%) dan buruhtani (48.3%) berumur 31-40 tahun. Persentase terbesar pendidikan suami (35.0%) dan istri (40.0%) contoh keluarga petani penggarap adalah SD sedangkan persentase terbesar tingkat pendidikan suami (50.0%) dan istri (68.3%) contoh keluarga buruhtani adalah tidak tamat SD. Rata-rata pendapatan per kapita per bulan Keluarga penggarap Rp 250 000
dan buruh tani Rp 100.000. Lebih dari separuh contoh (61.7%) keluarga penggarap dan buruhtani (43.3%) termasuk ke dalam kategon keluarga sedang (5-6 orang). Persentase terbesar contoh suami petani
penggarap (80.0%) maupun buruhtani (95.0%) bekerja sebagai petani. Lebih dari
separuh contoh suami petani penggarap (51.0%) dan buruhtani (56.5%) memiliki pekerjaan sampingan sebagai pedagang. Persentase terbesar pekerjaan utama
contoh istri petani penggarap (98.3%) dan buruhtani (96.7%) adalah sebagai ibu
rumahtangga. Lebih dari separuh contoh istri petani penggarap (58.8%) memiliki pekerjaan sampingan sebagai pedagang sedangkan buruhtani (63.3%) sebagai
petani Persentase terbesar dukungan sosial yang diterima keluarga penggarap (35.0%) termasuk ke dalam kategori tinggi sedangkan keluarga buruhtani
(41796) termasuk ke dalam kategori sedang Lebih dari separuh contoh (75.0%)
contat keluarga petani penggarap memiliki aset lebih dari Rp 20 000 000
sedangkan pada bunuhtani (78.3%) kurang dan Rp 5 000 000. Akses, sumber, dan jenis informasi yang diperoleh keluarga, baik petani penggarap (83.3%) maupun buruhtani (60.0%) berada pada kategori sedang...
Collections
- UT - Nutrition Science [2921]