| dc.description.abstract | Penyu merupakan salah satu spesies satwa yang dikenal sebagai fosil
hidup. Di Indonesia terdapat enam spesies penyu dari tujuh spesies yang ada di
dunia. Kelompok hewan ini melakukan migrasi, khususnya penyu dewasa, untuk
menghabiskan hidupnya di lokasi makan tertentu dan kemudian meninggalkan
daerah tersebut pada awal musim berkembang biak untuk kemudian bermigrasi
menuju daerah peneluran. Kebiasaan bermigrasi dari penyu merupakan masalah
yang masih baru diketahui akhir-akhir ini melalui studi-studi ilmiah jangka
panjang yang melibatkan kegiatan penandaan menggunakan cincin sampai
penggunaan satelit. Pengetahuan ini telah mempengaruhi dalam hal upaya
konservasi reptil laut tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan titik koordinat pada
daerah migrasi penyu lekang (Lepidochelys olivacea). Setelah diperoleh titik
koordinat tersebut kemudian dibuat peta pola pergerakan penyu berdasarkan titik
koordinat dan dihubungkan dengan data suhu permukaan laut dan klorofil
berdasarkan citra satelit.
Penelitian ini dilakukan di Balai Riset dan Observasi Kelautan,
Departemen Kelautan dan Perikanan, Perancak, Bali. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Juni hingga Agustus 2009. Data titik koordinat penyu yang telah
diperoleh dari KiwiSat 101 Platform Terminal Transmitter kemudian di overlay
dengan data citra MODIS. Data citra MODIS yang digunakan adalah data Suhu
Permukaan Laut dan konsentrasi klorofil. Data citra tersebut merupakan data citra
Level 2 harian yang kemudian dilakukan proses georeference pada citra yang
diperoleh. Pencatatan titik koordinat penyu mulai dilakukan pada tanggal 6 Juni
2009 dan diakhiri pada tanggal 5 Agustus 2009.
Penyu yang dilepaskan di Pantai Perancak bergerak mengitari Selat Bali
pada tanggal 9 Juni 2009 sampai 22 Juni 2009. Pada tanggal 23 Juni 2009 sampai
5 Agustus 2009 posisi penyu berada di perairan Selat Madura. Nilai suhu
permukaan tertinggi pada saat transmiter mengirimkan sinyal adalah 31,71 oC (10
Juni 2009) dan nilai suhu permukaan terendah adalah 21,39 oC (9 Juni 2009)
dengan rata-rata sebesar 28,44 °C. Nilai suhu permukaan laut tertinggi dan
terendah tersebut berada pada perairan Selat Bali. Nilai konsentrasi klorofil-a
tertinggi adalah 9,27 mg/m3 (14 Juni 2009) yang ditemukan di perairan Selat Bali.
Nilai terendahnya diperoleh saat penyu berada di daerah Pelabuhan Gilimanuk-
Ketapang sebesar 0,0028 mg/m3 (1 Juli 2009). Rata-rata nilai konsentrasi
klorofil-a sebesar 0,80 mg/m3. | id |