Pemetaan dan klasifikasi sedimen dengan instrumen side scan sonar di Perairan Balongan, Indramayu Jawa Barat
Abstract
Side scan sonar dalam pencitraan benda-benda di dasar laut dapat
menghasilkan berbagai variasi gambar digunakan untuk pencitraan objek-objek
dasar laut dan memberikan informasi dalam pengembangan wilayah pantai.
Penelitian ini dapat memberikan informasi kuantitatif berupa nilai amplitudo dari
objek atau dasar perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah memvisualisasikan
atau memetakan dasar perairan dan mengklasifikasikan sedimen atau objek di
dasar laut secara kualitatif dan kuantitatif, sehingga dapat diketahui karakter
sinyal yang khas (unik) dari berbagai substrat.
Daerah survei terletak di Perairan Balongan, Indramayu – Jawa Barat pada
koordinat 6 ° 21' 48 "LS - 6 ° 22' 54 "LS dan 108 ° 24' 18"BT - 108 ° 25' 49"BT.
Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Akustik Kelautan, Departemen Ilmu
dan Teknologi Kelautan, Institut Pertanian Bogor dan di Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi Laut (PPPGL) di Bandung.
Interpretasi dan klasifikasi data akustik side scan sonar dilakukan secara
kualitatif dengan menggunakan software SonarPro untuk melihat bentuk
geometris dan keunikan dari suatu objek. Pemrosesan data secara kuantitatif
menggunakan software sonarWiz.MAP, SonarWeb, xtfToSegy, seisSee dan Matlab
dengan metode wavelet. Pengambilan contoh sedimen dilakukan pada 6 jalur
transek dengan jarak antar transek 0.5 km. Setiap transek terdapat 3 buah stasiun
sampel sedimen dan jumlah total adalah 18 sampel sedimen.
Berdasarkan hasil pemetaan dasar laut daerah Balongan terdapat buangan
sedimen, paritan dan kerukan sedimen, selain itu terdapat objek seperti box,
mooring, potongan pipa, tali, pole. Setiap jenis sedimen memiliki nilai amplitudo
yang berbeda yakni: pada lumpur memiliki nilai yang relatif rendah yaitu 200
mV, paritan mencapai 1900 mV pada waktu 28 ms dan buangan sedimen
memiliki nilai amplitudo mencapai 800 mV. Nilai amplitudo yang paling besar
dimiliki oleh objek single point mooring (SPM) mencapai 2x104 mV. Karakter
sinyal yang terbentuk dari objek buatan seperti box dan potongan pipa memiliki
suatu bayangan dari objek dapat terlihat dari grafik sinyal yang dihasilkan. Box
memiliki nilai amplitudo yang tidak jauh berbeda dengan nilai amplitudo yang
dimiliki objek potongan pipa mencapai 5000 mV. Range waktu pada objek ini
adalah 19-26 ms.
Hasil analisis besar butir yang dilakukan oleh PPPGL memiliki sedimen
dasar laut berupa lempung lanauan yang berada di bagian tengah alur dan di
bagian barat dan timur alur terdapat pasir lanauan. Klasifikasi ini berdasarkan sifat
dari sedimen dapat dicirikan adanya berat fraksi antara butiran kasar dan halus.
