Keefektifan campuran tiga spesies rhizobakteri untuk proteksi cabai dari infeksi Chilli Veinal Mottle Virus dan Tobacco Mosaic Virus
Abstract
Infeksi virus dapat menyebabkan kerugian cukup besar terhadap produksi cabai Salah satu upaya pengendalian penyakit virus adalah dapat dengan menggunakan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan campuran tiga spesies rhizobakteri dalam mumproteksi cabai terhadap infeksi Chilli veinal mottle virus (ChiVMV), To acco mosaic virus (TMV) dan infeksi ganda keduanya. Rhizobakteri yang digunakan yaitu Bacillus cereus (Bc), Brevibacterium sanguinis (Bs) dan Stotrophomonas sp (St). Adapun perlakuan yang digunakan adalah campuran Be Bc (A), Bs St (B), Bs+ Bo+ St (C), Be + St (D) dan kontrol (E). Setiap perlakuan terdiri dari tiga ulangan dengan masing-masing ulangan terdiri dari tiga tanaman. Benih cabai direndam dengan suspensi bakteri dan disemai. Sebelum dipindahkan ke pot, akar tanaman direndam kembali dengan suspensi bakteri. Dua minggu setelah dipindahkan ke pot, tanaman cabai diinokulasi virus. Setiap dua minggu dilakukan penyiraman suspensi bakteri sampai 6 MST. Parameter yang diamati adalah karakter pertumbuhan tanaman, kejadian dan keparahan penyakit, serta akumulasi virus. Secara umum tanaman dengan perlakuan campuran rhizobakteri menunjukkan karakter pertumbuhan dan vigor yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol, kecuali tanaman perlakuan A. Tanaman cabai perlakuan yang diinokulasi ChiVMV secara tunggal tidak ada yang menunjukkan gejala infeksi ChiVMV kecuali kontrol (E). Namun pada tanaman cabai yang diinokulasi ganda beberapa tanaman memperlihatkan gejala ChiVMV yaitu pada perlakuan C dan D. Semua tanaman perlakuan terdeteksi positif TMV. Dari hasil aji ELISA menunjukkan bahwa akumulasi TMV lebih tinggi dibandingkan dengan akumulasi ChiVMV.Tidak ada perbedaan masa inkubasi antara tanaman cabai yang diberi perlakuan bakteri dengan tanaman kontrol. Perlakuan A pada tanaman yang diinokulasi TMV, menunjukkan keparahan penyakit yang berbeda syata lebih kecil diantara semua perlakuan termasuk kontrol, sedangkan perlakuan C dan D meningkatkan keparahan penyakit terutama pada infeksi ganda. Dari semua perlakuan, perlakuan D merupakan campuran yang kompatibel dan sinergis dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman dan keparahan penyakit. Namun, efek perlakuan D mampu memproteksi tanaman sehingga tanaman lebih baik pertumbuhannya dibandingkan dengan kontrol dan perlakuan lain.
Collections
- UT - Plant Protection [2363]