Agresivitas intrakoloni, antarkoloni dan antarspesies rayap tanah, Coptotermes curvignathus holmgren dan Coptotermes gestroi Wasmann (Isoptera:Rhinotermitidae)
Abstract
Rayap selain berperan sangat penting sebagai pengurai di alam juga menjadi hara permukiman pada rangka bangunan yang menggunakan kayu. Salah satu strategi pengendalian rayap pada bangunan perumahan adalah pemasangan umpan beracun. Informasi mengenai perilaku agonistik rayap dapat digunakan untuk mengendalikan rayap menggunakan umpan beracun. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh akibat bertemunya dua koloni dan dua spesies rayap yang berbeda pada sumber makanan yang sama terhadap mortalitas rayap, tingkat konsumsi, dan perilaku rayap serta mempelajari pengaruh pewarnaan pada tubuh
rayap terhadap mortalitas dan tingkat konsumsi rayap. Rayap yang digunakan adalah C. curvignathus dan C. gestrot. Untuk membedakan antarkoloni dan antarspesies rayap pada saat dipasangkan, rayap diwamai dengan pewarna nile blue A 0,05% (b/b) dan neutral red 0,25% (b/b). Pengajian dilakukan untuk melihat pengaruh pewarnaan terhadap mortalitas dan tingkat konsumsi rayap, pengaruh pewarnaan terhadap agresivitas intrakoloni, dan pengujian agresivitas intrakoloni, antarkoloni, dan antarspesies rayap. Rayap yang digimakan dalam tiap pengujian berjumlah 10, 20, 40, dan 80 ekor. Rayap dipasangkan di dalam cawan petri berdiameter 90 mm dan telah dialasi dengan kertas saring yang telah dilembapkan. Tingkat konsumsi dan mortalitas dihitung setelah 24 jam. Pengujian pertama dengan 24 perlakuan dan tiga ulangan serta pengujian kedua dengan 16 perlakuan dan tiga ulangan disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) tiga tingkat, sedangkan pengujian ketiga dengan 12 perlakuan dan tiga ulangan disusun dalam RAL dua tingkat. Analisis ragam (ANOVA) dari data yang diperoleh dalam tiap pengujian diolah dengan menggunakan program SPSS versi 13.11 dan perbedaan nilai tengah dianalisis dengan uji lanjut Duncan pada taraf nyata 5%.
Pewamaan pada tubuh rayap tidak mempengaruhi mortalitas dan agresivitas intrakoloni rayap tetapi mempengaruhi tingkat konsumsinya. Agresivitas rayap tanpa memperhatikan jumlah rayap menunjukkan kematian yang berbeda nyata antara rayap yang dipasangkan antarkoloni dan antarspesies dengan rayap yang dipasangkan intrakoloni. Rayap pekerja dan prajurit C. gestros lebih aktif dan agresif daripada rayap C. curvignathus, Rayap pekerja saling menyerang dengan menggigit bagian tubuh lawannya seperti kepala, abdomen, dan tungkai, sedangkan prajurit menyerang dengan menggunakan mandibel untuk menggigit
mandibel maupun abdomen rayap prajurit lainnya.
Collections
- UT - Plant Protection [2415]