Show simple item record

dc.contributor.advisorSuastika, Gede
dc.contributor.authorAmbawani, Ratnaningtyas Yekti
dc.date.accessioned2023-10-28T14:38:09Z
dc.date.available2023-10-28T14:38:09Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128886
dc.description.abstractCabai merupakan tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Kendala yang membatasi produksi tanaman cabai adalah adanya hama dan penyakit. Patogen yang menyerang cabai dapat berupa bakteri, cendawan, virus dan nematoda. Virus yang paling banyak menyerang tanaman cabai diantaranya tobacco mosaic virus (TMV). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon beberapa varietas cabal terhadap infeksi TMV. Sumber inokulum yang digunakan adalah TMV yang berasal dari tanaman tembakau yang merupakan koleksi Laboratorium Virologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Virus tersebut diperbanyak pada tanaman tembakau (Nicotiana glutinosa). Tanaman uji yang terdiri dari 10 varietas cabai yaitu Hot Beauty, Jatilaba, dan TIT Super yang merupakan cabai merah; TM-999, Laris, dan Tegar yang merupakan cabai keriting; Rama, dan Meteor yang merupakan cabai rawit hijau; Taruna, dan Cakra Putih yang merupakan cabai rawit putih. Masing-masing varietas tanaman uji diinokulasi pada 2 Minggu Setelah Tanam (MST) dan 6 MST. Inokulasi pada saat tanaman berumur 2 MST dilakukan pada daun ke-6 dan 7 sedangkan inokulasi pada tanaman berumur 6 MST dilakukan pada 2 daun muda. Pengamatan yang dilakukan meliputi masa inkubasi, tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, waktu berbunga (kemunculan bunga pertama) dan bobot buah basah. Semua varietas tanaman yang diinokulasi TMV menunjukkan gejala berupa mosaik pada daun, tanaman menjadi kerdil, ukuran daun menjadi lebih kecil, bentuk daun berubah menjadi agak melengkung, tulang daun menonjol dan berkelok-kelok, dan tepi daun bergelombang. Secara umum gejala yang ditunjukkan oleh tanaman yang diinokulasi pada 2 MST lebih parah dibanding dengan tanaman yang diinokulasi pada 6 MST. Nilai kejadian penyakit pada semua varietas tanaman uji adalah 100% dengan persen keparahan penyakit tertinggi pada varietas Jatilaba. Semua varietas cabai yang diujikan memiliki persen keparahan penyakit yang tinggi sehingga dapat dikatakan bahwa semua varietas cabai sesuai bagi perkembangan TMV. Infeksi TMV juga mengakibatkan hambatan pertumbuhan pada semua varietas tanaman uji. Penghambatan yang terjadi antara lain penghambatan tingg! tanaman, panjang daun, lebar daun dan bobot buah per tanaman. Hal ini menunjukkan bahwa semua varietas tanaman uji rentan terhadap TMV. Hasil verifikasi dengan Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) menegaskan bahwa gejala yang muncul pada tanaman uji benar disebabkan oleh TMV. Berdasarkan semua faktor pengamatan yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa cabai varietas Hot Beauty, Jatilaba, TIT Super, TM-999, Laris, Tegar, Rama, Meteor, Taruna, dan Cakra Putih yang diuji rentan terhadap serangan MV. Selain itu didapatkan bahwa umur tanaman sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan virus dalam tanaman. Semakin muda usia tanaman yang terinfeksi maka semakin tinggi kejadian dan keparahan penyakitnya sehingga memperbesar persentase kehilangan hasil panen.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPlant Protectionid
dc.titleRespon varietas cabai terhadap infekti Tobacco Mosaic Virus (MTV)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordSifat fisik cabaiid
dc.subject.keywordTobacco Mosaic Virusid
dc.subject.keywordCabai besarid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record