Pengaruh Persentase Pergantian Air Terhadap Kinerja Produksi Ikan Koridoras Albino (Corydoras aeneus) di Ilmi Fish Farm, Bogor
Abstract
Ikan koridoras albino Corydoras aeneus merupakan salah satu komoditas
ikan hias air tawar yang banyak diminati oleh para penggemar ikan hias.
Produktivitas ikan ini tergolong masih rendah maka dari itu permintaan pasar yang
tinggi belum dapat terpenuhi. Penelitian ini bertujuan menentukan produksi terbaik
ikan koridoras albino pada sistem pergantian air dengan persentase pergantian 20%,
30% dan 40% dengan padat penebaran 1.000 ekor m-2
, dengan tiga ulangan. Ikan
koridoras yang digunakan memiliki rata-rata 0,21±0,02 g dan panjang rata-rata
1,44±0,05 cm. Ikan diberi pakan Tubifex sp. dua kali sehari, pakan diberikan dengan
metode at satiation, selama masa pemeliharaan 60 hari. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa produksi terbaik terdapat pada persentase pergantian air
sebanyak 40%/hari dengan nilai kelangsungan hidup 93,73±0,42% dan laju
pertumbuhan spesifik 4,55±0,14%. Berdasarkan perhitungan analisis usaha
persentase pergantian air 40% menghasilkan keuntungan per siklus paling tinggi
yaitu Rp85.180.064 The albino Corydoras catfish (Corydoras aeneus) is one of the popular
freshwater ornamental fish commodities among fish enthusiasts. However, the
productivity of this fish is still relatively low, and as a result, the high market
demand cannot be fully met. This research aims to determine the best production
for albino Corydoras catfish in a water exchange system with exchange percentages
of 20%, 30%, and 40% at a stocking density of 1.000 individuals per square meter,
with three replicates. Fish were stocked at initial weight of 0,21±0,02 g, and initial
length of 1,44±0,05 cm. The fish fed Tubifex sp. twice daily at satiation for 60 days
culture period. The results indicate that the best production was achieved with a
40% daily water exchange rate with survival rate of 93,73±0,42% and specific
growth rate of 4,55±0,14%. Based on the business analysis, 40% water exchange
treatment resulted in the highest profit per cycle, which was Rp85.180.064
Collections
- UT - Aquaculture [1988]