Formulasi susu fermentasi yang ditambahkan sukun (Artocarpus altilis) sebagai minuman sinbiotik
Abstract
Saat ini, masyarakat menaruh minat terhadap pangan fungsional karena manfaatnya yang besar bagi kesehatan. Salah satu contohnya adalah makanan sinbiotik yang mengandung probiotik dan prebiotik yang sinergis. Sumber prebiotik dapat ditemukan di lokal makanan, salah satunya adalah sukun. Sukun mempunyai potensi untuk dijadikan sumber prebiotik karena mengandung oligosakarida dengan ikatan glukosa α(1,3). Tujuan Penelitian ini adalah mengembangkan formula susu fermentasi dengan sukun
(Artocarpus altilis) sebagai minuman sinbiotik. Rancangan Acak Faktorial diterapkan dalam penelitian ini. Tambahan dari sukun pada susu fermentasi ini mempunyai tingkat kematangan yang berbeda-beda (matang dan matang) dan jumlah (10%, 20%, dan 30%). Sukun yang sudah matang diolah menjadi
tepung terigu dan sukun matang diolah menjadi bubur. Jumlah maksimal penambahan tepung dan puree sukun sebanyak 30%, berdasarkan susu fermentasi umum karakteristik. Penambahan sukun dilakukan pada saat gula dan susu tercampur. Bifidobacterium longum dipilih sebagai probiotik dalam formulasi ini dan ditambahkan setelah pasteurisasi pada suhu 30-45oC. Formula yang dipilih adalah
ditentukan berdasarkan uji organoleptik dan laju pertumbuhan probiotik. Minuman sinbiotik mempunyai warna putih kekuningan dan aroma sedang, rasa, dan tekstur. Produk dengan tingkat kesukaan tertinggi adalah minuman sinbiotik dengan penambahan sukun 20%. Tingkat pertumbuhan probiotik tertinggi ditemukan di minuman sinbiotik dengan tambahan sukun 30%. Penambahan sukun di tingkat kematangan dan jumlah yang berbeda berpengaruh positif terhadap laju pertumbuhan probiotik. Terakhir adalah minuman sinbiotik dengan penambahan pure sukun 20%. formula terpilih yang memiliki daya hambat yang sama atau bahkan lebih baik dengan formula komersial produk probiotik untuk menghambat pertumbuhan E. coli (jumlah E. coli <1).
Collections
- UT - Nutrition Science [2989]