Analisis jam kerja dan pendapatan tenaga kerja industri kecil sepatu: Studi kasus di Industri kecil sepatu Desa Kotabatu Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor
Abstract
Sejalan dengan perubahan struktur perekonomian dari sektor pertanian ke non pertanian (industri)
menyebabkan jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian menurun. Pergeseran tenaga kerja dari sektor pertanian ke non pertanian tidak secara otomatis mengubah mata pencaharian tenaga kerja di sektor pertanian. I<eterbatasan kesempatan kerja di sektor pertanian telah mengakibatkan kelebihan tenaga kerja yang secara otomatis masuk sektor informal.
Pemerintah melalui Departemen Perindustrian berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas sektor
industri skala besar, menengah dan juga kecil sebagai penunjang utama sektor pertanian dalam usaha mempercepat proses peningkatan pendapatan masyarakat. Jndustri kecil mempunyai peranan penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi nasional yaitu dalam penyerapan tenaga kerja.
Salah satu industri kecil yang telah lama dikembangkan di Kabupaten Bogor adalah industri kecil
sepatu, khususnya di Kecamatan Ciomas. Dalam perkembangannya industri kecil sepatu Ciomas
menghadapi permasalahan khususnya dalam bidang permodalan. Sistem permodalan usaha yang berlaku pada industri kecil sepatu di Desa I<otabatu adalah sistem bon putih, yaitu suatu sistem kerja sama produksi antara pihak pengrajin sebagai produsen dengan pemberi order (grosir) sebagai konsumen.
Pemberi order menetapkan jumlah pesanan dan harga jualnya. Sistem bon putih tersebut berlaku karena pengrajin di Desa I<otabatu lemah dalam permodalan. Untuk mendapatkan bahan baku, pengrajin menggunakan kertas yang telah diberi cap/identitas grosir (bon putih) untuk belanja bahan baku ke toko kulit yang telah ditentukan oleh grosir. Pengrajin memproduksi sepatu dan dipasarkan
melalui grosir yang telah mengadakan kerjasama.
Collections
- UT - Management [3374]