dc.description.abstract | Bola voli merupakan salah satu olahraga populer di dunia yang membutuhkan kapasitas pengeluaran oksgen dari paru-paru yang maksimal untuk menjaga kebugaran tubuh dalam melakukan aktivitas yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kebugaran tubuh adalah gizi yang cukup yang dibutuhkan untuk mencapai kebugaran yang prima. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik, pengetahuan gizi, konsumsi pangan, dan tingkat kecukupan gizi terhadap kebugaran atlet voli di SMA Ragunan Jakarta Selatan. Penelitian ini
dilakukan pada bulan juli-september 2011 dengan design Cross Sectional Study. Jumlah atlet dalam penelitian adalah sebanyak 31 orang, dengan rata-rata umur 16.6 ± 1.1 tahun, rata-rata berat badan 62.9 ± 5.0 kg, dan rata-rata tinggi badan 171.2 ± 4.3 cm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata skor
pengetahuan gizi atlet berada dalam kategori rendah (54.8%). Sebagian besar atlet memiliki status gizi normal. Sebagian besar konsumsi pangan atlet terdiri dari makanan rendah karbohidrat, namun tinggi lemak. Untuk konsumsi zat gizi mikro seperti vitamin C, kalsium dan zat besi atlet berada pada rentang normal. Hasil dari uji korelasi Pearson antara usia atlet dengan tingkat kebugaran menunjukkan hubungan yang tidak signifikan (p˃0.05, r=0.162). Uji korelasi Pearson antara berat badan atlet dengan tingkat kebugaran menunjukkan hubungan yang tidak signifikan (p˃0.05, r=-0.631). Uji korelasi Pearson antara tinggi badan atlet dengan tingkat kebugaran menunjukkan hubungan yang tidak signifikan (p˃0.05, r=0.166). Uji korelasi Pearson antara hubungan persentase lemak tubuh atlet dengan tingkat kebugaran menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan (p˂0.05, r=-0.651). Uji korelasi Spearman antara status gizi dengan tingkat kebugaran menunjukkan hubungan yang tidak signifikan
(p˃0.05, r=-0.155). Uji korelasi Pearson antara tingkat kecukupan energi dengan tingkan kebugaran menunjukkan hubungan positif yang signifikan (p˂0.05, r=0.451). Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa atlet sebaiknya memperhatikan pengaturan makanan untuk mencapai diet yang optimal pada
periode latihan maupun pada periode pertandingan guna mengoptimalkan asupan gizi yang diperlukan untuk mencapai kebugaran yang optimal. | id |