Isolasi dan Karakterisasi Antigen Human papillomavirus (HPV) asal Sel HeLa ATCC-CCL2.
Date
2023Author
Purwaningtyas, Yoggi Ramadhani
Budiarti, Sri
Darusman, Huda Shalahudin
Surya, Maryati
Metadata
Show full item recordAbstract
Infeksi Human papillomavirus (HPV) diketahui sebagai penyebab kanker
serviks yaitu salah satu kanker paling mematikan yang mengancam kesehatan
wanita dengan menempati peringkat keempat di dunia. Infeksi virus HPV
meyebabkan pertumbuhan abnormal pada jaringan serviks atau leher rahim, tidak
adanya gejala yang muncul ketika terjadi penyebaran infeksi sering disebut sebagai
silent killer atau pembunuh dalam diam. Kanker serviks menyebabkan sekitar
604.000 kasus serta 342.000 kematian pada tahun 2020. Tingginya kasus yang
disebabkan oleh kanker serviks diperlukan penyediaan antigen fungsional yang
dapat dikembangkan dan memproduksi bahan uji diagnostik terhadap antibodi anti-
HPV.
Kultur sel HeLa adalah inang untuk replikasi, Sel HeLa yang diturunkan
dari jaringan adenokarsinoma serviks digunakan untuk perbanyakan virus dan
ditumbuhkan dalam medium pertumbuhan (Dulbecco's Modified Eagle's Medium)
lengkap dengan FBS 10% dan penicillin streptomycin diinkubasi pada suhu 37°C
CO2 5%, isolasi virus dilakukan dengan memecah membran sel menggunakan
Sonicator 3000MP Ultrasonic Homogenizer kemudian dilakukan pemekatan virus
dengan ultrasentrifugasi fixed-angle rotor Ti90. Pemurnian protein virus dilakukan
dengan teknik kromatografi kolom menggunakan beads Sephadex G-100 dan
identifikasi menggunakan teknik PCR dengan primer MY09/MY11 dan SDSPAGE.
Validasi terhadap hasil reaktivitas protein HPV sebagai antigen terhadap
sampel antibodi manusia dan Non-Human Primate (NHP) menggunakan western
blot dan ELISA.
Sel HeLa dikulturkan pada P8 dengan tipe pertumbuhan monolayer dan
termasuk kedalam jenis epitel. Teridentifikasinya virus HPV terlihat pita pada
ukuran sekitar 450 bp yang merupakan wilayah gen L1. Protein HPV menunjukkan
adanya reaktivitas dengan menangkap antibodi anti-HPV dengan berat molekul 18
kDa pada protein E6 yang terdeteksi oleh serum vaksinasi, 10.5 kDa pada protein
E4 oleh serum NHP positif virus 1, serta 73 kDa pada protein E1 oleh serum NHP
positif virus 2. Uji ELISA menunjukkan serum vaksinasi memperoleh nilai OD
sebesar 0.089 dan 0.090, sampel tidak vaksinasi memperoleh nilai OD 0.063 dan
0.057, pada sampel NHP positif virus 1 memperoleh niai OD 0.015 dan 0.011,
sedangkan pada sampel NHP positif virus 2 memperoleh nilai OD 0.020 dan 0.008.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa protein HPV sebagai antigen dapat
dikenali oleh antibodi manusia dan NHP sehingga dapat digunakan sebagai uji
diagnostik dini.
Collections
- MT - Professional Master [895]