dc.description.abstract | Beberapa jenis kerang-kerangan dalam Kelas Bivalvia atau Pelecypoda mengandung protein sebanyak 12 sampai 14 persen dari daging yang dapat dimakan (ANONYMOUS, 1977) dan lemak yang rendah kurang dari 5 persen (STANSBY, 1963 dalam SUBAGIO, 1972). Karenanya kerang-kerangan merupakan salah satu sumber protein hewani dalam penganeka- ragaman makanan. Peningkatan produksinya dapat dilakukan dengan budidaya. Hal ini sangat dimungkinkan karena ma- kanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kehidupannya cukup dipenuhi secara alami (HAMADA, 1975). Dalam upaya memberikan sumbangan bagi pengembangan budidaya biota laut, khususnya Anadara, dilakukan penelitian aspek lingkungan perairan. Penelitian ini memnelajari beberapa sifat lingkungan hidup dan hubungannya dengan kelimpahan kerang Anadara dan moluska bentik lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran masing-masing spesies Anadara dan moluska lainnya yang ada di daerah penelitian serta hubungannya dengan kondisi lingkungan. Hasil yang diperoleh diharapkan merupakan informasi yang berguna untuk penentuan lokasi yang cocok bagi budidaya Anadara. Penelitian dilakukan di suatu estuaria, Teluk Bla- nakan, yang dibatasi oleh S. Cilamaya dan S. Ciasem. Ditentukan 40 stasion pengambilan contoh moluska dan sedimen serta pengukuran parameter lingkungan. Sebanyak 3 411 individu moluska yang tertangkap dengan garuk dan grab terdiri dari 20 spesies, 12 genus dan 7 famili dari Kelas Pelecypoda serta 13 spesies, 13 genus dan 11 famili dari Kelas Gastropoda. Anadara terdiri dari 6 spesies dengan jumlah 308 individu. Tekstur dasar perairan menurut analisis pengelompokan dengan dendrogram serta grafik hubungan persen liat dan ukuran partikel terbagi menjadi tiga kelompok masing- masing dengan kandungan liat-debu untuk kelompok A 93.35 sampai 99.73 persen (31 stasion), kelompok B 67.49 sampai 80.50 persen (4 stasion) dan kelompok C 33.33 sampai 47.61 persen (5 stasion). Sedangkan menurut segitiga SHEPARD (1954) dasar perairan mempunyai 5 tipe tekstur yaitu liat (3 stasion), liat debu (29 stasion), liat- debu-pasir (3 stasion), pasir-debu (3 stasion) dan pasir- liat (2 stasion). ... | id |