Akumulasi kadar Xanthone kulit manggis(Garcinia mangostana L.) pada berbagai stadia umur buah dan setelah buah dipanen
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akumulasi kadar xanthone kulit mugs (Garcinia mangostana L.) selama perkembangan buah dan setelah buah dipanen. Penelitian ini dilaksanakan di Leuwiliang untuk pengambilan sampel, Laboratorium Ekofisiologi Departemen Agronomi dan Hortikultura untuk pengamatan morfologi dan ekstraksi, Laboratorium Hortikultura Departemen Agronomi dan Hortikultura untuk kegiatan evaporasi, sedangkan penentuan kadar xatione dilakukan di Balitro, Cimanggu.
Penelitian ini terdiri dari dua penelitian yaitu penelitian akumulasi ampone kulit manggis selama perkembangan buah dan penelitian kadar xanthone kolit manggis setelah buah dipanen. Penelitian pertama terdiri dari empat perlakuan yaitu umur buah 1 bulan setelah anthesis (BSA) (P1), umur buah 2 BSA (2) umur buah 3 BSA (P3) dan umur buah 4 BSA (P4). Penelitian kedua terdiri dari tiga perlakuan yaitu buah tanpa penyimpanan (S0), buah yang disimpan sam 2 minggu setelah panen (MSP) (S2) dan buah yang disimpan selama 4 MSP (S4). Masing-masing perlakuan diulang tiga kali.
Selama perkembangan buah mulai umur buah 1 BSA hingga umur buah 4 BSA tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap akumulasi xanthone pada kulit manggis. Akumulasi xanthone sudah terdapat pada umur buah 1 BSA dengan kadar xanthone sebesar 1.97 g/100 g kulit manggis kering dan akumulasi xanthone tertinggi ditemukan pada umur buah 4 BSA yaitu sebesar 4.78 g/100 g kali manggis kering. Buah manggis setelah dipanen tidak mengalami perubahan kadar xanthone yang signifikan selama penyimpanan. Kadar xanthone tertinggi ditemukan pada penyimpanan 2 MSP yaitu 2.62 g/100 g kulit manggis kering.