Hubungan Perilaku Komunikasi dengan Pemahaman Petani terhadap Fungsi Radio Komunitas (Kasus Radio Komunitas Petani Trisna Alami Desa Kaliagung, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi D.I Yogyakarta)
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
hubungan perilaku komunikasi dengan pemahaman petani terhadap fungsi radio
komunitas, yaitu sebagai komunikasi internal, sarana pendidikan umum dan
agama, serta ruang publik. Penelitian ini didesain sebagai penelitian survai dengan
tipe explanatory research. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga
April 2011 di Desa Kaliagung. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara pengambilan sampel acak sederhana. Kemudian dibuatlah
daftar nama seluruh anggota kelompok tani pendengar radio komunitas yang
terpilih itu. Dari kerangka sampling tersebut, sampel yang akan dipilih dilakukan
dengan menggunakan pola pengundian. Pemilihan petani dalam penelitian
menggunakan Rumus Slovin sebanyak 40 petani.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan
sekunder. Data penelitian dianalisis dengan prosedur analisis statistik deskriptif
dan pengukuran hubungan menggunakan software SPSS 17.0. Hubungan perilaku
komunikasi dengan pemahaman petani terhadap fungsi radio komunitas diuji
dengan menggunakan prosedur chi square dengan α = 0,05 dan α = 0,1.
Perilaku komunikasi adalah aktivitas yang dilakukan oleh petani dalam
mencari dan memperoleh sumber informasi mengenai Radio Komunitas Petani
Trisna Alami dan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari. Peubah perilaku kekosmopolitan, frekuensi bertemu penyuluh, keterdedahan media massa lain,
serta keterdedahan dengan Radio Komunitas Petani Trisna Alami. Tingkat
pemahaman petani merupakan proses belajar dan berfikir. Perilaku komunikasi
yang tinggi akan meningkatkan pemahaman petani terhadap fungsi komunikasi
internal, sarana pendidikan umum dan agama, serta ruang publik yang tinggi pula.
Hasil penelitian menunjukkan perilaku komunikasi yang berhubungan
secara nyata dengan pemahaman fungsi komunikasi internal adalah
kekosmopolitan, frekuensi mendengarkan selain radio komunitas, dan
keterdedahan dengan Radio Komunitas Petani Trisna Alami, sedangkan tingkat
partisipasi sosial, keterdedahan saluran komunikasi interpersonal, frekuensi
bertemu penyuluh, dan tingkat keterdedahan media massa yang meliputi frekuensi
dan lama menonton televisi, frekuensi dan lama membaca koran, serta lama
mendengarkan selain radio komunitas tidak mempunyai hubungan yang nyata
dengan pemahaman fungsi komunikasi internal. Keterdedahan saluran komunikasi
interpersonal dan keterdedahan dengan Radio Komunitas Petani Trisna Alami
berhubungan secara nyata dengan pemahaman fungsi sarana pendidikan umum
dan agama. Demikian pula frekuensi menonton televisi mempunyai hubungan
yang nyata dengan pemahaman fungsi sarana pendidikan umum dan agama.
Peubah perilaku komunikasi yang berhubungan nyata dengan pemahaman fungsi
ruang publik adalah lama menonton televisi, frekuensi membaca koran, serta
keterdedahan dengan Radio Komunitas Petani Trisna Alami.