Studi Morfologi, Anatomi dan Analisis RAPD Bibii Manggis (Garcinia mangistana L.) Karena Iradiasi Sinar Gamma
View/ Open
Date
2005Author
Chasanah, Nurul Dewi
Poerwanto, Roedy
Dorly
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iradiasi sinar gamma
terhadap pertumbuhan dan perubahan karakteristik tanaman manggis yang
berbeda dari tanaman kontrol serta untuk mengetahui keragaman genetik yang
rnuncul akibat iradiasi sinar gamma. Hipotesis yang diajukan adalah iradiasi sinar
gamma dapat mempengaruhi pertumbuhan, serta menyebabkan perubahan
morfologi, anatomi, dan DNA sehingga menghasilkan karakter yang berbeda dari
tanaman kontrol.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap satu faktor yaitu
perlakuan dosis iradiasi sinar gamma. Perlakuan manggunakan empat taraf dosis
iradiasi yaitu 0 Gy, IO Gy, 20 Gy, dan 30 Gy. Penelitian terdiri dari empat aspek
meliputi pertumbuhan, morfologi, anatomi dan molekuler tanaman. Pengamatan
pertumbuhan dilakukan dengan mengamati peubah tinggi tanaman, jumlah daun,
panjang akar, jumlah cabang akar sekunder dan kepadatan akar tersier.
Pengamatan morfologi dengan mengamati ukuran daun dan bentuk daun.
Pengamatan anatomi daun dilakukan dengan mengamati struktur anatomi daun
manggis.
Hasil analisis sidik ragam yang diperoleh menunjukkan bah,va perlakuan
dosis iradiasi berpengaruh nyata terhadap pe1tumbuhan tanaman manggis.
Perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan peubah
jurnlah daun. Data jumlah daun dimulai pada periode kedua pengamatan.
Tanaman kontrol memiliki pertumbuhan yang paling bagus dibandingkan
rnnaman perlakuan. Tanaman perlakuan cenderung terhenti pertumbuhannya
karena trubus yang muncul selalu tidak normal dan akhirnya kering.
Perlakuan iradiasi sinar gamma memberikan pengaruh yang nyata
terhadap peubah jumlah cabang akar sekunder dan kepadatan akar tersier.
Tanaman kontrol memiliki jumlah cabang akar sekunder terbesar dan kepadatan
akar tersier terbesar, sedangkan tanaman manggis perlakuan dosis sinar gamma
30Gy memiliki rata-rata jumlah cabang akar sekunder yang paling sedikit dan
kepadatan akar tersier terkecil.
Bentuk daun tanaman manggis kontrol yang diamati dilapang adalah
eliptic. dengan ujung daun berbentuk cuspidate dan pangkal daun berbentuk
owte. Tanaman kontrol memiliki bentuk dan ukuran daun yang normal. Tanaman
perlakuan memiliki ukuran daun lebih kecil dan bentuk daun yang berbeda-beda
dalarn satu tanaman yang sama. Bentuk daun tanaman perlakuan yang tidak
normal seperti ujung daun berbentuk obtuse, accuminate, atau refuse pada awal
pertumbuhan. Namun setelah memasuki petumbuhan selanjutnya, bentuk daun
menjadi normal seperti tanaman kontrol untuk sebagian tanaman perlakuan. Hasil
dendogram berdasarkan karakter morfologi yaitu : tinggi tanaman, bentuk daun
dan ukuran daun, menunjukkan sernua tanarnan manggis yang diarnati dapat
dikelompokkan menjadi lirna kelompok besar pada koefisien keseragaman 0, 86.
Koefisien keseragaman berdasar karakter morfologi berkisar antara 0, 58-0, 96.
Hasil dendogram analisis RAPD menunjukkan bahwa koefisien
keseragaman molekuler tanaman manggis berkisar antara 0, 32-1.00. Semua
tanaman rnanggis yang dianalisis dapat dikelornpo kkan menjadi tiga kelompok
besar pada koefisien keseragaman 0, 49. Keragaman genetik berdasar analisis
RAPD le bih tinggi daripada keragarnan berdasarkan karakter morfologi.
Pengamatan anatomi menunjukkan bahwa daun manggis memiliki lapisan
ku tikula yang menutupi lapisan terluar epidermis. Tipe daun manggis berdasarkan
letak stomatanya adalah daun hipostomatik, stomata hanya ditemukan pada
permukaan bawah daun (abaksial). Tipe susunan stomata parasitik dengan bentuk
ginjal. Berdasarkan keberadaan jaringan palisade, daun manggis termasuk daun
dorsiven tral atau bifasial karena jaringan palisade di salah satu sisi dan jaringan
bunga karang di sisi lainnya. Jaringan palisade terdiri dari dua-tiga lapisan. Hasil
analisis sidik ragam karakter anatomi menunjukkan bahwa perlakuan dosis
iradiasi sirnir gamma memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap peubah
indeks stomata, tebal kutikula atas, tebal bunga karang. dan tebal daun. Dosis 20
Gy memberikan nilai yang paling rendah untuk peubah indeks stomata. Dosis 10
Gy memberikan ukuran yang paling tipis untuk peubah tebal kutikula atas, tebal
bunga karang dan tebal daun.
Sinar gamma sebagai bahan radiasi ionisasi dapat digunakan dalam
pemul iaan tanaman untuk menghasilkan tanaman mutan dengan mengubah
karakteristik tanaman secara genetik. lradiasi sinar gamma yang diberikan pada
biji rnanggis dapat menghasilkan perubahan rnorfologi, menghambat
pertumbuhan, mengubah karakter anatomi dan molekuler pada tanaman manggis.