Show simple item record

dc.contributor.advisorBahtiar, Rizal
dc.contributor.authorLaksono, Agung Pujo
dc.date.accessioned2023-10-25T10:12:08Z
dc.date.available2023-10-25T10:12:08Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128336
dc.description.abstractBencana Situ Gintung menjadi salah satu dari sekian banyak bencana yang terjadi sebagai dampak dari pengelolaan yang kurang baik. Bencana tersebut telah menimbulkan dampak baik dari sisi ekologi maupun ekonomi. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi seberapa besar dampak yang diterima masyarakat dari pendekatan ekonomi sumberdaya dan lingkungan. Tujuan penelitian ini secara khusus yaitu: (1) mengidentifikasi komponen kerusakan dan kerugian akibat bencana Situ Gintung, (2) mengestimasi nilai kerusakan dan kerugian yang terjadi kaibat bencana Situ Gintung dan (3) menganalisis kebijakan pengelolaan, operasi dan pemeliharaan Situ Gintung terkait alokasi pendanaan. Penelitian ini dilakukan di kawasan Situ Gintung. Situ tersebut terletak di Kelurahan Cireundeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan yaitu bulan Mei-Juli 2010. Bencana Situ Gintung terjadi pada tanggal 27 Maret 2009 dimana tanggul runtuh yang mengakibatkan banjir bandang melanda pemukiman yang terletak di daerah hilir situ sehingga menimbulkan kerusakan dan kerugian diberbagai sektor. Kajian mengenai identifikasi komponen kerusakan dan kerugian yang terjadi serta kebijakan terkait alokasi pendanaan menggunakan metode analisis deskriptif. Sementara estimasi nilai kerusakan dan kerugian menggunkan metode Habitat Equivalency Analysis dan teknik valuasi ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan komponen kerusakan dan kerugian yang terjadi akibat bencana Situ Gintung yaitu terhadap sumberdaya manusia terdiri dari timbulnya korban jiwa dan hilangnya pendapatan, terhadap sumberdaya alam terdiri dari ekosistem situ (hilangnya jasa ekologi situ: sebagai pengendali banjir, daerah resapan air, kegiatan perikanan dan wisata) dan lahan pertanian, serta terhadap sumberdaya buatan terdiri dari sektor perumahan, sektor infrastruktur (jalan dan drainase), sektor ekonomi (perikanan dan pariwisata) dan sektor sosial (pendidikan dan keagamaan). Total Estimasi nilai kerusakan dan kerugian terhadap sumberdaya alam sebesar 77,72 persen atau senilai Rp 116,32 milyar dan terhadap sumberdaya buatan sebesar 22,28 persen atau senilai Rp 33,35 milyar dari total keseluruhan nilai kerusakan dan kerugian sebesar Rp 149,68 milyar. Kebijakan terkait alokasi pendanaan bahwa tidak ada dana yang memadai yang dialokasikan secara khusus, rutin ataupun berkala. Dana secara rutin yang ada selama ini hanya sebatas untuk petugas kebersihan dan penjaga pintu air. Dana tersebut tentunya tidak mewakili sebagai dana yang diperuntukkan untuk usaha konservasi, pengelolaan, pengembangan dan pengendalian kerusakan sumberdaya air. Rekomendasi kebijakan pengelolaan Situ Gintung yang bisa diberikan yaitu (1) aspek konservasi, luas situ yang harus direhabilitasi sebesar 26,12 Ha dari luas awal sebelum terjadinya bencana sebesar 21,4 Ha. Hal ini sebagai kompensasi atas jasa ekologi yang hilang, (2) aspek legalitas, perlu adanya alokasi dana yang memadai secara rutin atau berkala dan (3) aspek sosial, mengikutsertakan peran masyarakat dalam pengelolaan, khususnya dalam hal pengawasan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomics and managementid
dc.subject.ddcResources and environmental economicsid
dc.titleEstimasi nilai kerusakan dan kerugian bencana Situ Gintungid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordSitu gintungid
dc.subject.keywordBencanaid
dc.subject.keywordKerusakanid
dc.subject.keywordKerugianid
dc.subject.keywordPendanaanid
dc.subject.keywordBogor Agricultural Universityid
dc.subject.keywordInstitut Pertanian Bogorid
dc.subject.keywordIPBid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record