Show simple item record

dc.contributor.advisorNawawi, Deded Sarip
dc.contributor.authorNurjalilah, Asri
dc.date.accessioned2023-10-25T06:23:03Z
dc.date.available2023-10-25T06:23:03Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128178
dc.description.abstractKemudahan suatu proses pulping sangat tergantung dari jenis kayu yang digunakan yang berkaitan dengan kadar lignin yang terkandung di dalamnya. Hal tersebut berkaitan erat dengan proses delignifikasi atau pelarutan lignin selama proses pulping. Selain kadar lignin, kemudahan proses pulping juga dipengaruhi oleh reaktifitas lignin. Reaktifitas lignin yang tinggi akan mempercepat laju delignifikasi dan semakin banyak jumlah lignin yang larut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kadar lignin terlarut asam dan rasio siringil-guaiasil pada jenis kayu daun lebar yang terdiri dari 7 jenis kayu eukaliptus dan 3 jenis kayu akasia, dan delignifikasi pada tahap awal proses pulping alkali. Kadar lignin diukur sebagai lignin klason dan lignin terlarut asam. Rasio siringil-guaiasil dinyatakan sebagai perbandingan antara siringaldehida dan siringic acid terhadap vanillin dan vanilic acid yang dihasilkan dari analisis nitrobenzene oxydation. Keragaman kadar lignin klason yang terdapat antar jenis kayu pada genus Akasia relatif kecil dengan kadar lignin berkisar 23,78-24,75% bila dibandingkan dengan genus Eukaliptus dengan kadar lignin berkisar 20,99-28,91%. Terdapat kecenderungan kayu yang memiliki kadar lignin klason yang rendah menghasilkan kadar lignin terlarut asam yang tinggi. Hasil penelitian menunjukkan pembentukan lignin terlarut asam tidak ditentukan oleh kadar lignin, sehingga tidak selalu jenis kayu dengan kadar lignin yang sama memiliki proporsi lignin terlarut asam yang sama pula. Lignin terlarut asam memiliki korelasi positif dengan rasio siringil-guaiasil penyusun lignin. Semakin tinggi rasio siringil-guaiasil, lignin terlarut asam yang dihasilkan semakin tinggi pula. Korelasi antara lignin terlarut asam dengan rasio siringil-guaiasil ini menjadikan lignin terlarut asam bisa menjadi penduga delignifikasi pada pulping alkali. Hal ini karena adanya korelasi positif antara delignifikasi dengan rasio siringil-guaiasil lignin pada jenis kayu daun lebar. Korelasi antara kelarutan lignin dan rasio siringil-guaiasil diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0.54. Akan tetapi, walaupun ada kecenderungan yang sama dengan rasio S/G, korelasi linier antar lignin terlarut asam dengan delignifikasi tidak terlalu erat dengan koefisien determinasi yang rendah. Hal ini bisa disebabkan terlibatnya faktor lain dalam mempengaruhi proses pulping alkali, misalnya kadar ekstraktif dan keasaman kayu.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universtyid
dc.subject.ddcForestryid
dc.subject.ddcForest product technologyid
dc.titleRasio siringil-guaiasil dan lignin terlarut asam pada jenis kayu daun lebar serta hubungannya dengan delignifikasi pada pulping alkaliid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordKayu eukaliptusid
dc.subject.keywordKayu akasiaid
dc.subject.keywordLiignin terlarut asamid
dc.subject.keywordRasio siringil-guaiasilid
dc.subject.keywordDelignifikasiid
dc.subject.keywordBogor Agricultural Universityid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record