dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan imunostimulan Levamisol, Spirulina platensis dan Saccharomyces cereviceae dilihat dari kelangsungan hidup dan pertumbuhan udang uji setelah uji tantang dengan White Spot Syndrome Virus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2002 s/d bulan Februari 2003, bertempat di BBPBAP, Jepara dan di Lab. Kesehatan Ikan, FPIK, IPB, Bogor.
Gejala klinis berupa perubahan tingkah laku, aktivitas makan, ruas tubuh kemerahan, hepatopankreas memucat, berenang kepermukaan dan timbulnya bintik putih serta terjadinya infeksi pada organ udang uji terdeteksi pada semua perlakuan dengan waktu kemunculan yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa imunostimulan dapat mencegah perkembangan infeksi dilihat dari waktu timbulnya gejala klinis dan tingkat infeksi yang lebih lama daripada kontrol.
Persentase normalitas organ udang uji mengalami penurunan disemua perlakuan dengan persentase terkecil pada organ antena sebesar 16.6%. Hal ini menyebabkan udang tidak dapat mendeteksi makanan dengan baik sehingga bobot biomassa udang uji tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Imunostimulan yang diberikan tidak berpengaruh terhadap pertambahan bobot biomassa udang uji (P=0.05)
Tingkat kelangsungan hidup udang uji selama pemeliharaan tertinggi pada perlakuan Spirulina platensis sebesar 78.0917.751 diikuti Saccharomyces cereviceae Levamisol sebesar 74.28%±5.715 dan 68.10+4.583. | id |