dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui tingkat keterdedahan remaja terhadap tayangan iklan; (2) mengidentifikasi faktor internal yang berhubungan dengan keterdedahan remaja; (3) mengetahui dan menganalisis hubungan keterdedahan iklan dan lingkungan sosial dengan persepsi remaja; dan (4) mengetahui dan menganalisis hubungan persepsi remaja dengan efek tayangan
iklan terhadap remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survai
yang didukung pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara. Teknik sampling menggunakan sampling frame dengan metode proportional sampling dan diambil sampel secara acak sebanyak 35 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menghubungkan variabel karakteristik individu dengan keterdedahan, keterdedahan dan lingkungan sosial dengan persepsi serta
persepsi dengan efek tayangan iklan terhadap remaja. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan software SPSS versi 16.0, dengan selang kepercayaan 80 persen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan keterdedahan, namun tidak terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, status pekerjaan, dan jenis pekerjaan. Nilai koefisien korelasi yang terdapat dalam hubungan antara tingkat pendidikan dengan keterdedahan bernilai negatif. Berdasarkan keadaan di lapangan, hal ini disebabkan oleh rendahnya kecenderungan responden dengan tingkat pendidikan tinggi untuk menonton televisi. Perbedaan tingkat keterdedahan tidak diikuti oleh perbedaan pada
persepsi remaja terhadap kejelasan dan daya tarik isi tayangan iklan layanan masyarakat penundaan usia pernikahan dalam program keluarga berencana versi Afgan pula. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan diantara keduanya. Akan tetapi, terdapat hubungan antara lingkungan sosial dan persepsi remaja pada
variabel teman, namun tidak terdapat hubungan antara lingkungan sosial dengan persepsi remaja pada variabel keluarga dan tetangga. Terdapat hubungan antara persepsi kejelasan dengan efek tayangan iklan pada aspek kognitif dan konatif, namun tidak terdapat hubungan antara persepsi kejelasan dengan efek tayangan pada aspek afektif. Kemudian terdapat hubungan antara persepsi daya tarik dengan efek tayangan iklan pada aspek afektif dan konatif, namun tidak terdapat hubungan antara persepsi daya tarik dengan efek tayangan pada aspek kognitif. Dalam hal ini BKKBN dapat dikatakan efektif dalam melakukan komunikasi informatif melalui iklan layanan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh keadaan di lapangan yang menunjukkan baiknya aspek kognitif, afektif, dan konatif remaja terhadap iklan tersebut. Pengetahuan, perasaan, dan kecenderungan remaja untuk melakukan program keluarga berencana melalui penundaan usia pernikahan terlihat positif. | id |