atasari, Dhina; Pengaruh persepsi pendidikan dan nilai anak terhadap alokasi pengeluaran untuk pendidikan anak
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi pendidikan
dan nilai anak terhadap alokasi pengeluaran untuk pendidikan anak. Tujuan
khusus penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi persepsi orangtua terhadap nilai
anak dan pentingnya pendidikan anak. (2) Menganalisis alokasi pengeluaran
untuk pendidikan anak. (3) Menganalisis hubungan persepsi nilai anak terhadap
alokasi pengeluaran untuk pendidikan anak. (4) Menganalisis pengaruh faktor
lain (pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, pendapatan orangtua, besar
keluarga) terhadap besarnya alokasi untuk pendidikan anak.
Penelitian ini menggunakan data sekunder dari penelitian Puspitawati et
al (2009) “Kepuasan Orangtua terhadap Pelayanan Pendidikan Dasar yang
Disediakan oleh Sistem Desentralisasi Sekolah”. Desain yang digunakan dalam
penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian dilakukan di empat
kecamatan Kabupaten Indramayu yang dipilih secara purposive yaitu Kecamatan
Indramayu, Kecamatan Sindang, Kecamatan Karangampel, dan Kecamatan
Kandanghaur. Contoh dalam penelitian ini adalah siswa yang masih duduk di
bangku kelas 6 SD dan kelas 3 SMP. Pemilihan contoh dilakukan secara
purposive. Total contoh yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60
contoh.
Persepsi orangtua contoh terhadap nilai ekonomi anak secara umum
yaitu sebesar 84.4 persen orangtua contoh setuju bahwa anak sebagai jaminan
hari tua orangtua (investasi), sebesar 96.7 persen orangtua contoh setuju bahwa
anak harus membalas budi orangtua, sebesar 31.7 persen orangtua contoh
setuju bahwa anak sebagai tenaga kerja keluarga. Persepsi orangtua contoh
terhadap nilai psikologi anak secara umum yaitu, hampir seluruh (93.3%)
orangtua contoh setuju bahwa anak sebagai berkah perkawinan, sebagian besar
(83.3%) orangtua contoh setuju bahwa anak sebagai kebanggaan keturunan,
kurang dari separuh (46.7%) orangtua contoh setuju bahwa anak sebagai
hiburan orangtua.
Hasil penelitian menunjukkan sebasar 65 persen orangtua contoh baik
SD maupun SMP memiliki nilai ekonomi dalam kategori tinggi, sebesar 30 persen
orangtua contoh memiliki nilai ekonomi dalam kategori sedang, dan sisanya
masuk dalam kategori rendah. Sebesar 60 persen orangtua contoh baik SD dan
SMP memiliki nilai psikologi anak dalam kategori tinggi, sebesar 35 persen
orangtua contoh memiliki nilai psikologi anak dalam kategori sedang dan sisanya
masuk dalam kategori rendah.
Secara umum persepsi orangtua contoh terhadap tingkat kepentingan
pendidikan, yaitu sebesar 100 persen orangtua contoh setuju bahwa pendidikan
dasar merupakan hak setiap warga negara di Indonesia, pendidikan dasar
merupakan kunci kemandirian sebagai manusia, oleh karena itu harus menjadi
prioritas dalam hidup, hampir seluruh (91.67%) orangtua contoh setuju bahwa
setiap orangtua wajib menyekolahkan anaknya minimal pendidikan dasar
sembilan tahun, sebanyak 73.3 persen orangtua contoh setuju bahwa tujuan
pendidikan dasar adalah untuk mencari uang, Sebagian besar (76.7%) orangtua
contoh setuju bahwa pendidikan dasar membutuhkan biaya besar, oleh karena
itu menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya. Hasil menunjukkan bahwa
sebagian besar (91.7%) orangtua contoh memiliki persepsi yang tinggi terhadap
tingkat kepentingan pendidikan dan sisanya masuk dalam kategori sedang.