dc.description.abstract | Kerusakan hutan terbesar di Indonesia terjadi pada hutan hujan tropika, karena hutan hujan tropika dianggap gudang kayu, tcrutama hutan hujan tropika bawah.Salah satu komponen hutan hujan tropika pegunungan dan sub pegunungan yang khas adalah Castanopsis argentea atau sanintcn. Keberadaan saninten di hutan alam mulai mengkhawatirkan. Hal ini clisebabkan karena kayu saninten digunakan sebagai kayu petukangan dengan sifat-sifat kayu yang baik, schingga tingkat konsumsi kayu saninten untuk pctukangan relatif tinggi. Selain kayunya disukai, buah saninten dapal dimakan manusia maupun hewan (antara lain tupai, monyet dan babi ), sehingga permudaan saninten di hutan alam tergannggu. Oleh karena itu, informasi lebih lanjut mengenai saninten di hutan alam perlu dikumpulkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari asosiasi ( kekariban ) saninten ( Castanopsis argentea ) dengan spesies lainya, memadai atau tidaknya permudaan saninten dan sebaran diameter saninten di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Penelitian ini dilakukan di hutan hujan pegunungan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP), Jawa Barat. Survey lapangan dalam penelitian ini dilaksanakan dari 20 Januari 2004 sampai 20 juni 2004.
Penempatan plot contoh dilakukan secara purposive sampling. Plot contoh berupa petak-petak bujur sangkar berukuran 30 m x 30 m sebanyak 45 buah. Penempatan plot contoh tersebut, terse bar pada 10 resort dari 13 resort yang ada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Pcnempatan pada 10 resort terse but, adalah sebagai berikut: Cibodas 7 plot, Gunung Putri 2 plot, Selabintana 6 plot, Situgunung 6 plot, Cimungkat 2 plot, Boclogol 12 plot, Bojong Murni 2 plot, Cimande 2 plot, Cisama 2 plot, dan Gedeh 4 plot. Penentuan jumlah plot, pmla setiap resort clilakukan dengan mempertimbangkan kondisi setempat, terutama keberadaan dan kelimpahan saninten ( Co.stanopsis argentea ).
Prosedur pengambilan data vegetasi di lapangan adalah sebagai berikut, plot
contoh berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 3 0 m x 30 m. Di dalam plot contoh ini
dibuat plot-plot yang lebih kecil untuk pengamatan permudaan. Plot untuk tingkat semai,
berukuran 2 m x 2 m. Plot untuk tingkat pancang berukuran 5 m x 5 m, sedangkan plot
untuk tingkat tiang, pohon dan tumbuhan non kayu yang berdiameter diatas lima cm
berukuran 30 m x 30 m.
Parameter vegetasi yang cliukur di lapangan aclalah jenis dan jumlah individu,
untuk scmai dan tumbuhan non kayu yang bcrdiamcter d iatas lima cm. Untuk tingkat
tiang dan pohon, dilakukan pengamatan terhadap jenis, diameter clan tinggi total.
Sebaran diameter saninten dikaji dengan cara membuat kurva yang menghubungkan
antara kelas diameter clan jumlah individu saninten. Untuk mengkaji permudaan saninten, dilakukan perbandingan antara keberadaan permudaan saninten dengan keberadaan saninten dewasa pada setiap plot contoh.
Di Taman Nasional Gunung Gede Pangrnngo, bcrclasarkan mctocle tabe l
kontingensi Greig-Smith, (uji X2 ) yang diikuti dengan standar normal variasi Poole,
Castanopsis argentea berasosiasi atau karib dengan Caslanopsis acuminatissima,
Castanopsis tungurruf, Litsea resinosa dan Engelhardia spicata. Asosiasi Castanopsis
argent ea dengan Castanopsis tungurrut bersi fat posi tif, sedang asosiasi Castanopsis
argentea dengan Caslanopsis acuminatissima, Litsea resinosa clan Engelhardia spicata
bersifat negatif. Castanopsis argentea berasosiasi positif dengan Castanopsis tungurrut,
dengan nilai X2 sebesar 3.961(memiliki hubungan nyata). Nilai E (NV) sebesar 8.267
lebih bcsar daripada nilai x2 , schingga asosiasi ini bersifat positif. Castanopsis argentea
berasosiasi negatif dengan Castanopsis acuminatissima, dengan nilai X2 sebesar 4.635
dan nilai E (NV) sebesar 1.378. Castanopsis argentea berasos1asi negatif dengan
Engelhardia spicata, dengan nilai X2 sebesar 6.287 dan nilai E (NV) sebesar 4.822.
Castanopsis argentea berasosiasi negatif dengan Litsea resinosa, dengan nilai X2
sebesar 3.946 dan nilai E (NV) sebesar 2.735.
Berdasarkan indeks asosiasi Sokal & Sneath, Costanopsis argenlea bcrasosiasi
dengan Altingia excelsa dan Schima wallichii, dengan nilai IAsm masing-masing
scbcs.ir 0.622 dan 0.6. Scbanyak 19 plot contoh mengandung Cosfanopsi argentea clan
Altingia excelsa, dan sebanyak 9 plot contoh tidak mengandung Castanopsis argentea
dan Altingia excelsa. Sebanyak 23 plot contoh mengandung Caslanopsis argentea dan
Schima wa/lichii, dan sebanyak 9 plot contoh tidak mengandung Castanopsis argentea
clan Schima wallichii. Jadi terdapat perbedaan hasil yang diperoleh nntara metode tabel
kontingcnsi Greig-Smith, (uji X2 ) yang cliikuli dcngnn stanclar normal vnriasi Poole, clan
metocle Sokal & Sneath.
Berdasarkan metoclc tabcl kontingcnsi Greig-Smith, (uji X2 ), yang diikuti
dengan standar normal variasi Poole, tidak ada satupun turnbuhan non kayu (yang
berdiameter 2: 5cm) yang berasosiasi secara nyata dengan saninten. Tiga spesies yang
relatif erat berasosiasi dengan saninten, yaitu: Cyathea Latebrosa, Cyathea lomentosa
dan Arenga obtusifolia.
Terdapat perbedaan hasil yang diperoleh, antara metodc indeks asosiasi Sokal
& Sneath, dibandingkan dengan metocle kocfisicn korelasi. Bcrdasarkan indeks asosiasi
Sokal & Sneath, dua spesies non kayu (yang berdiameter 2: 5cm) yang paling erat
berasosiasi dengan saninten, yaitu: Cyathea latebrosa dan Caryota rumphiana. Di lain
pihak berdasarkan metode koefisien korelasi, dua spesies non kayu (yang berdiameter 2:
5cm) yang paling erat berasosiasi dcngan sanintcn, yaitu: Cwyota rumphiana dan
Plectocomia elongata. Mctocle kocfisicn korclasi, relatif ticlak sesuai untuk menganalisa
kasus ini, karena bambu temen yang hanya terdapat pada satu plot contoh memiliki
koefisien korelasi relatif besar, yaitu 0.27. Dengan metoclc indek.s a3osiasi Sokal &
Sneath, nilai yang dihasilkan banyak yang sama, sehingga sulit untuk mengurutkan
indeks asosiasi dari yang terbesar hingga terkecil.
Hasil penelitiaan ini menunjukan bahwa pcrrnudaan Casranopsis argentea di
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, relatif tidak memadai. Maksud tidak
memadai disini, adalah bahwa tidak semua plot contoh yang mempunyai Castanopsis
argent ea dewasa, mempunyai pcrmuclaan Castanopsis argentea .
Sebaran diameter Castanopsis argentea di Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango, tidak bcrbcntuk .J tcrbalik. Hal ini kcmungkinan disebabkan oleh
permudaan alam yang sedikit. Kcadaan ini berbahaya bagi kelangsungan keberadaan
Castanopsis argentea di hutan alam. Upaya mempertahankan keberadaan Castanopsis
argentea di hutan alam, adalah dengan mclakukan perlindungan terhadap permudaan
alam yang ada, atau melakukan penanaman pengayaan, sehingga secara bertahap kurva
sebaran diameter menuju J terbalik, karena suatu jenis pohon yang stabil harus memiliki
kurva sebaran diameter J terbalik. | id |