Identifikasi dampak industri pertambangan pasir besi terhadap kedaulatan pangan dan kesejahteraan masyarakat (Studi kasus: Desa Garongan, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta)
Abstract
Aktivitas manusia erat kaitannya dengan penggunaan lahan. Pertumbuhan penduduk juga semakin meningkat diikuti dengan peningkatan pemanfaatan lahan. Namun jumlah lahannya tersedia selalu sama. Hal ini mengakibatkan terjadinya konversi penggunaan lahan, seperti untuk pengembangan industri dan pembangunan infrastruktur. Hasilnya menunjukkan konversi lahan pertanian telah mengakibatkan penurunan yang signifikan hasil pertanian. Dampak dari alih fungsi lahan pertanian bisa
berpotensi mengancam kedaulatan pangan nasional. Masalah lain akan muncul dari Konversi lahan pertanian menjadi kawasan industri tidak hanya sebatas ekonomi permasalahan tersebut, selain itu masyarakatlah yang akan dirugikan kemerdekaan. Pertanian mandiri dan swakelola sangat penting untuk dilakukan mencapai kedaulatan pangan. Ketahanan pangan dan kedaulatan pangan pada hakikatnya memiliki peranan penting tujuan yang sama, namun unsur pokok dalam pelaksanaannya masing-masing konsep yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menjelaskan: (1) hubungan kedaulatan pangan dan kesejahteraan yang terjadi di daerah masyarakat, (2) penolakan humas untuk menambang pasir besi dengan makanan kedaulatan dan kesejahteraan masyarakat, dan (3) dampak konversi lahan pertanian yang telah dan akan terjadi sehubungan dengan dimulainya
proyek penambangan pasir besi.