dc.description.abstract | Ikan gurame telah dikenal sebagai ikan budidaya untuk keperluan konsumsi. Salah satu penyakit yang menyerang gurame adalah infeksi cendawan, yang disebabkan oleh Saprolegnia, Aphanomyces dan Achlya (Bruno dan Wood, 1999). Usaha pengendalian cendawan ini umumnya menggunakan bahan-bahan sintetik yang berbahan dasar kimia, seperti Malachyte Green (MG). Tetapi bahan ini bersifat karsinogenik. Sehingga diupayakan untuk mencari bahan lain pengganti bahan kimia tersebut yang dapat mengendalikan cendawan dan aman. Para petani di daerah Parung, Bogor, telah menggunakan daun paci-paci (Leucas lavandulaefolia) untuk mengendalikan penyakit akibat cendawan pada ikan gurame. Akan tetapi penelitian yang telah ada mengenai daun ini hanyalah berupa toksisitasnya terhadap ikan gurame. Karena itulah diperlukan adanya penelitian tentang pengaruh daun paci-paci terhadap jenis cendawan yang diambil dari ikan gurame. Adanya perbedaan karakter dari masing-masing cendawan menyebabkan pengaruh daun ini berbeda pula untuk setiap jenis cendawan. Sehingga perlu dilakukan identifikasi dari cendawan pada ikan gurame. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis cendawan pada ikan gurame dari morfologinya dan uji ekstrak paci-paci terhadap cendawan tersebut secara in vitro.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni 2003, bertempat di Laboratorium Kesehatan Ikan Jurusan Budidaya Perairan, FPIK, IPB, Bogor. Ikan gurame yang digunakan berasal dari Dinas Perikanan Bogor sebanyak 5 ekor berukuran 100-150 gram. Penelitian ini meliputi pembuatan ekstrak dengan dosis 0; 05; 1; 1,5 dan 2 g/L, identifikasi cendawan dan uji perlakuan (daya hambat). Parameter yang diamati adalah jenis cendawan yang menyerang ikan gurame; ada tidaknya zona hambat dan diameter zona tersebut. Hasil pengamatan parameter dibuat dalam tabel. Analisa data hasil penelitian menggunakan analisa deskriptif (gambar, tabel dan grafik) dan untuk mengetahui pengaruh perlakuan (dosis) terhadap pertumbuhan cendawan dilakukan analisa secara statistik menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dosis dan 3 kali ulangan. Apabila terdapat perbedaan yang nyata pada selang kepercayaan 95%, maka dilakukan uji lanjut BNJ (Beda Nyata Jujur) atau uji Tukey.
Hasil identifikasi dilihat dari morfologinya, cendawan yang ditemukan pada ikan gurame adalah Aphanomyces, yaitu miselium berbentuk seperti filamen yang bercabang: hifa berukuran 7,5-10 um, tidak bersepta; menghasilkan zoospora primer dan sekunder. | id |