Show simple item record

dc.contributor.advisorKhomsan, Ali
dc.contributor.advisorHernawati, Neti
dc.contributor.authorOktarina
dc.date.accessioned2023-10-23T08:59:40Z
dc.date.available2023-10-23T08:59:40Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127695
dc.description.abstractAsupan gizi dan stimulasi psikososial sejak dari janin sampai anak berusia 6 tahun akan berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak. Semakin awal intervensi gizi dan stimulasi psikososial diberikan akan semakin baik hasil yang dicapai. Meskipun petunjuk yang ada saat ini tidak konklusif tentang apakah pengaruh stimulasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan otak bersifat aditif ataukah interaktif, namun anak yang memperoleh kombinasi program intervensi gizi dan stimulasi psikososial mempunyai performans lebih baik dibandingkan mereka yang hanya menerima salah satunya saja (Djalal 2009). Khomsan (2004) menyatakan bahwa tumbuh kembang anak sangat pesat terjadi pada usia balita, temasuk juga perkembangan otak. Bahkan fase cepat tumbuh (growth spurt) otak hanya terjadi sampai usia 18 bulan. Oleh sebab itu keadaan gizi anak pada dua tahun pertama sangat menentukan perkembangan kognitifnya dimasa yang akan datang. Salah satu praktek pola asuh makan yang sangat penting pada dua tahun pertama perkembangan anak adalah pemberian ASI serta MP-ASI. Hasil penelitian terakhir membenarkan pendapat tentang pentingnya periode prasekolah sebagai masa pembangunan pondasi bagi manusia pencinta belajar. Menurut Padmonodewi (1993) yang diacu dalam Anwar (2002) perkembangan intelektual mempunyai laju paling cepat pada usia empat sampai lima tahun pertama kehidupan. Dengan demikian masa usia prasekolah merupakan masa yang paling baik untuk memberikan program pengayaan lingkungan guna memaksimalkan perkembangan intelektualnya di masa yang akan datang. Oleh karena itu penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis pengaruh riwayat pemberian ASI, MP-ASI dan status gizi serta stimulasi psikososial saat ini terhadap perkembangan kognitif anak usia prasekolah. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengidentifikasi karakteristik keluarga (besar keluarga inti, umur, pendidikan dan pekerjaan orang tua), anak (jenis kelamin, urutan anak dalam keluarga, partisipasi pendidikan prasekolah dan lama sekolah) dan pola asuh makan; (2) membandingkan status gizi contoh pada saat dua tahun pertama dengan saat usia prasekolah; (3) mengidentifikasi tingkat perkembangan kognitif, status gizi, dan stimulasi psikososial saat ini; (4) menganalisis hubungan antara riwayat pemberian ASI, MP-ASI, status gizi dengan perkembangan kognitif anak saat ini; (5) menganalisis hubungan karakteristik keluarga, status gizi, pengetahuan gizi ibu dan stimulasi psikososial saat ini dengan perkembangan kognitif anak; serta (6) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat perkembangan kognitif anak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2010 di Desa Babakan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Kriteria inklusi contoh adalah balita yang berumur 3-5 tahun yang masih memiliki ibu dan sedang tinggal bersama ibunya, serta memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS) sejak bayi sampai usia 2 tahun pertama. Penarikan contoh yang telah memenuhi kriteria inklusi dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin dengan nilai galat 0,1 sehingga didapatkan jumlah contoh sebanyak 59 balita.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universtyid
dc.subject.ddcHuman ecologyid
dc.subject.ddcNutrition scienceid
dc.titlePengaruh riwayat pemberian ASI, MP-ASI, dan status gizi serta stimulasi psikososial saat ini terhadap perkembangan kognitif anak usia prasekolahid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordASIid
dc.subject.keywordMP-ASIid
dc.subject.keywordstatus giziid
dc.subject.keywordstimulasi psikososialid
dc.subject.keywordperkembangan kognitif anakid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record