dc.description.abstract | Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan
sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas. Tahun 2009 tercatat, peringkat
Human Development Index (HDI) Indonesia berada pada urutan ke 111 dari 182
negara (UNDP 2009). Perbaikan SDM harus dilakukan dengan investasi di
bidang gizi/kesehatan dan pendidikan (Khomsan 2004). Salah satu defisiensi zat
gizi yang masih menjadi masalah adalah anemia. Remaja dengan defisiensi besi
beresiko mengalami ganguan kognitif, khususnya bagi yang mengalami anemia
defisiensi besi. Hal ini mengakibatkan rendahnya performa dan skor akademik
remaja di sekolah (Kretsch et al. 1997). Faktor internal yang juga berperan dalam
pencapaian prestasi belajar adalah motivasi belajar. Motivasi belajar perlu
diperhatikan agar siswa dapat mengarahkan dan memelihara ketekunannya
dalam belajar (Sardiman 2005). Berdasarkan pertimbangan hal diatas, dilakukan
penelitian untuk mengetahui adakah hubungan antara status anemia dan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswi SMP.
Tujuan umum penelitian adalah untuk menganalisis hubungan status
anemia dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswi sekolah menengah
pertama di Kabupaten Bogor. Tujuan khusus penelitian yaitu: 1) Mempelajari
karakteristik contoh (status anemia, usia, usia menarche, status gizi dan jumlah
uang saku), serta karakteristik sosial ekonomi keluarga (besar keluarga,
pendidikan, pekerjaan dan penghasilan orangtua), 2) Mempelajari pengetahuan
dan sikap gizi contoh, 3) Mempelajari kebiasaan makan, konsumsi pangan,
tingkat kecukupan energi, protein, zat besi, vitamin A dan vitamin C contoh, 4)
Mempelajari motivasi dan prestasi belajar contoh, 5) Menganalisis hubungan
antara status anemia dengan prestasi belajar dan hubungan antara motivasi
belajar dengan prestasi belajar.
Penelitian ini merupakan bagian dari kegiatan penelitian payung yang
berjudul “Studi Efikasi Pengaruh Suplementasi dan Pendidikan Gizi Terhadap
Status Besi, Kebiasaan Makan, dan Prestasi Belajar Remaja Putri”. Penelitian ini
menggunakan desain cross-sectional study. Penelitian dilakukan di dua SMP
Negeri di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengambilan data dilaksanakan pada
bulan Oktober hingga Desember 2009 dan Mei hingga Juni 2010.
Populasi contoh dalam penelitian ini adalah para siswi kelas 1 dan 2 dari
dua SMP Negeri terpilih di Kabupaten Bogor. Pemilihan contoh dilakukan dengan
kriteria inklusi: 1) Contoh sudah mengalami menstruasi; 2) Contoh bersedia
diambil darah; 3) Contoh tidak sedang sakit saat pengambilan darah; 4) Contoh
bersedia menjadi contoh dalam penelitian payung. Jumlah contoh yang
digunakan dalam penelitian didasarkan pada kelengkapan data yang diperoleh.
Dari hasil kriteria diperoleh 18 contoh anemia dan 70 contoh tidak anemia yang
berasal dari dua sekolah. Untuk data prestasi belajar digunakan 17 contoh
anemia dan 63 contoh tidak anemia.
Data penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer
yang diambil meliputi: data karakteristik contoh (status anemia, nama, umur, usia
menarche, besar uang saku per hari, berat badan dan tinggi badan), karakteristik
sosial ekonomi keluarga (besar keluarga, lama pendidikan orangtua, pekerjaan
orangtua, penghasilan orangtua), pengetahuan dan sikap gizi, kebiasaan makan,
konsumsi pangan, serta motivasi belajar contoh yang diperoleh dari pengisian
kuesioner setelah dijelaskan oleh peneliti. Adapun data sekunder yang
dikumpulkan adalah nilai rapor contoh pada semester satu tahun ajaran
2009/2010. Data-data tersebut diolah menggunakan program computer Microsoft
Excel 2007 for windows dan SPSS for Windows versi 17.0. | id |