Show simple item record

dc.contributor.advisorSamosir, Agus M
dc.contributor.advisorNurjaya, I.Wayan
dc.contributor.authorNovrizal, Zakhy Wahyoe
dc.date.accessioned2023-10-21T23:57:34Z
dc.date.available2023-10-21T23:57:34Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127483
dc.description.abstractData citra Landsat ETM/7 yang biasa digunakan untuk pemantauan wilayah pesisir dapat diaplikasikan untuk mendeteksi perubahan garis pantai (abrasi dan akresi) serta penyebaran sedimen tersuspensi dalam air laut yang terbawa dari daratan melalui aliran sungai. Abrasi dan akresi yang sering terjadi didaerah pesisir pantai dapat menimbulkan. efek yang merugikan. Jika peristiwa ini tidak terkendali maka dapat mempercepat rusaknya tambak-tambak dan sawah karena terkikis gelombang. Pemukiman penduduk yang terdapat disekitar pantai juga bisa hilang karena pengikisan ini. Selain itu akibat dari penumpukan sedimen di muara sungai dapat menyebabkan pendangkalan sungai. Hal ini bisa mengganggu kelancaran transportasi kapal dan perahu nelayan yang melintasi muara sungai itu. Tujuan dari penelitian ini adalah menggunakan teknologi penginderaan jauh dengan citra Landsat ETM/7 untuk mendeteksi perubahan garis pantai di wilayah muara sungai Randangan, Kecamatan Marissa, Gorontalo akibat sedimentasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan dengan metoda teknik penginderaan jauh yang didukung data lapangan. Analisis data citra dilakukan menggunakan Personal Computer (PC) dengan didukung perangkat lunak pengolahan citra, sedangkan analisis data lapangan dilakukan untuk menunjang data citra. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pengolahan data citra Landsat-TM dengan menggunakan Personal Computer (PC) yang memuat perangkat lunak pengolahan citra. Lalu tahap kedua meliputi analisis data lapangan yang didapatkan dari survey yang telah dilakukan oleh Team PKSPL. Data ini berupa data konsentrasi sedimen terlarut, dan Tata Guna Lahan (PKSPL, 2002), sedangkan data sekunder lain berupa data arus dan pasang-surut (DISHIDROS TNI-AL, 2002). Pengolahan awal data citra dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ER MAPPER 5.5 yaitu untuk melakukan koreksi geometrik dengan cara registrasi citra ke citra. Hal ini dilakukan agar kedudukan citra yang satu tidak bergeser terhadap citra yang lain. Setelah itu dilakukan komposit tiga kanal dengan menggunakan teknik komposit merah, hijau, biru (RGB). Dalam hal ini digunakan kombinasi kanal 5, 4, 2 yang masing-masing diletakkan pada masing-masing lapisan merah, hijau, biru (RGB). Setelah didapatkan citra komposit tiga warna maka hasilnya diolah dengan menggunakan perangkat lunak ERDAS IMAGINE 8.5. Dilakukan proses klasifikasi dari citra komposit tersebut, dengan menggunakan metode klasifikasi tak terbimbing (unsupervised). Hal ini dilakukan karena tidak didapatkan informasi yang cukup mengenai lokasi penelitian. Agar klasifikasi dapat lebih akurat maka digunakan acuan Peta Tata Guna Lahan (Landuse). Setelah didapatkan beberapa kelas warna atau obyek dari hasil klasifikasi maka dilakukan penumpang susunan citra (Overlay)...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural Universityid
dc.subject.ddcSistem Informasi Geografisid
dc.titlePemanfaatan citra landsat ETM/7 dan sistem informasi geografis (SIG) untuk mengamati proses perubahan pantai di muara Sungai Randangan, Kecamatan Marisa, Provinsi Gorontaloid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordgaris pantaiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record