Analisis pendapatan usahatani dan pemasaran pisang segar: Studi kasus di Desa Sadeng, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat
View/Open
Date
1998Author
Manurung, Sunny Winujiwati Hotmarisi
Saragih, Bungaran
Metadata
Show full item recordAbstract
Pada PJPT II, diharapkan komoditas buah-buahan dapat dijadikan sumber pertumbuhan baru di sektor
pertanian. Salah satu komoditas buah-buahan yang prospektif untuk dikembangkan adalah pisang (Musa paradisiaca) yang merupakan buah yang paling banyak diproduksi dan terluas areal penanamannya serta menjadi prioritas nasional untuk dikembangkan pada Pelita VI dari beberapa jenis buah buahan.
Permasalahan dalam usahatani pisang antara lain pengusahaan yang belum intensif dan merupakan
tanaman sampingan yang tidak terawat dengan baik karena rendahnya harga yang diterima petani,
sehingga belum dijadikan pencarian pokok dan tidak memberi insentif bagi petani untuk terus
berusaha tani. Adanya kendala dalam pemenuhan kebutuhan pisang berkualitas ditunjukkan dengan
peningkatan volume dan nilai 1mpor pisang dari tahun 1992 sampai 1995. Peningkatan impor ini
didukung oleh peningkatan pendidikan dan pendapatan masyarakat, yang menyebabkan perubahan preferensi konsumen, yang mulai memperhatikan mutu dalam mengkonsumsi buah-buahan. Jalur pemasaran yang panjang dalam distribusi komoditas pisang mengakibatkan harga di tingkat konsumen menjadi tinggi, sebaliknya harga di tingkat petani relatif rendah. Hal ini mengurangi insentif petani untuk berproduksi pisang dan mengalihkan areal tanam pisang pada komoditi lain.
Collections
- UT - Management [3498]