Karakteristik massa air pada bulan Juli, Agustus dan September 2001-2003 di Perairan Teluk Senunu Nusa Tenggara Barat
View/ Open
Date
2004Author
Awsyahmubar
Atmadipoera, Agus Saleh
Nurjaya, I wayan
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan di Perairan Teluk Senunu Nusa Tenggara Barat dan merupakan bagian dari program kerja Divisi Marine Environtment Monitoring (MEM) PT. Newmont Nusa Tenggara (PT.NNT). Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan karakteristik massa air dari sebaran temperatur, salinitas, kandungan oksigen terlarut di perairan Teluk Senunu pada bulan Juli, Agustus dan September 2001 sampai 2003 dan untuk melihat pengaruh pembuangan limbah tailing terhadap tingkat transmisi cahaya di Perairan Teluk Senunu. Data yang digunakan adalah data hasil survey PT NNT yang dilakukan setiap bulan. Penulis ikut serta dalam kegiatan MEM untuk survey bulan September 2003 yang dilakukan pada tanggal 4 dan 7 September 2003. Software yang digunakan dalam pengolahan data adalah Integrated System Software, Microsoft Excel, MATLAB 6.5.1 dan Ocean Data View 1.3 mp.
Temperatur di permukaan perairan Teluk Senunu pada bulan Juli, Agustus dan September rata-rata adalah sebesar 25,70° C, 25,55° C dan 25,12° C.
Ketebalan lapisan homogen di perairan Teluk Senunu bervariasi dan secara umum semakin tipis dari bulan Juli ke bulan Agustus. Pada bulan Juli 2001, 2002 dan 2003 ketebalan lapisan homogennya adalah sebesar 60 m, 60 m dan 50 m sedangkan pada bulan Agustus adalah 45 m, 50 m dan 15 m. Pada bulan September terjadi peningkatan ketebalan lapisan homogen pada tahun 2001 dan 2002 yaitu menjadi sekitar 55 m dan 60 m, sedangkan pada bulan September 2003 tidak terbentuk lapisan homogen. Kisaran temperatur di lapisan homogen bulan Juli, Agustus dan September adalah antara 24,81° -25,80° C, 25,00°-25,86° C dan 24,35°-25,39° C.
Lapisan termoklin yang terbentuk di perairan Teluk Senunu secara umum semakin tipis dari bulan Juli sampai September. Ketebalan lapisan termoklin pada bulan Juli 2001, 2002 dan 2003 adalah sebesar 140 m, 130 m dan 180 m, pada bulan Agustus 2001, 2002 dan 2003 sebesar 55 m, 80 m dan 30 m sedangkan pada bulan September seragam sebesar 40 m. Hal ini diduga karena pengaruh pergerakan massa air dari perairan timur yang membawa massa air dengan temperatur yang lebih rendah sehingga mengalami penenggelaman dan mengurangi ketebalan lapisan termoklin. Semakin tebalnya lapisan homogen pada bulan September dan adanya pergerakan massa air dari perairan dalam diduga ikut menentukan ketebalan lapisan termokin...
