Strategi pengembangan usaha industri pulp merang: Studi kasus di PT.Kertas Padalarang, Jawa Barat
Abstract
Pada masa PJPT II ini agroindustri sebagai jembatan transformasi antara sektor pertanian dengan
sektor industri sangat besar memberikan peranan. Industri pulp merang sebagai bagian dari sektor
agroindustri akan memberikan kontribusi juga terhadap devisa negara. Terutama hal ini dikaitkan
dengan potensi Indonesia sebagai negara pengha sil pulp terbesar di dunia pada masa yang akan
datang. Dimana kekayaan hasil hutan berupa kayu sebagai salah satu bahan baku pulp sangat melimpah ketersediaannya di dalam negeri.
Perkembangan industri pulp dan kertas sendiri mendu duki posisi kedelapan sebagai komoditi ekspor
dalam indus tri pengolahan dan tetap terbuka kemungkinan ranking tersebut akan meningkat dalam
tiga atau empat tahun menda tang, industri pulp dan kertas ini bahkan memberikan kontribusi
terhadap Produk Domestik Produk (PDB) yang paling besar dibandingkan sektor usaha lainnya.
Berdasarkan data tahun 1986, kebutuhan pulp Asia sampai tahun 2001 diperkirakan akan meningkat 16,9 juta ton per tahun. Namun di sisi lain, luas hutan yang harus ditebang semakin lama akan semakin
luas sedangkan produksi dari hutan alam terus mengalami penurunan. Oleh karena itu perlu adanya alternatif bahan baku selain kayu untuk industri pulp, diantaranya adalah merang. Namun keterse- diaan bahan baku merang pun mengalami keterbatasan akibat penggunaan bibit unggul padi, penggunaan media merang untuk produk lainnya serta pengalihan fungsi area dari pertanian ke sektor lainnya.
Collections
- UT - Management [3498]