Optimasi perendaman asam askorbat terhadap tingkat kecerahan dan kandungan vitamin C tepung bekatul fungsional
Abstract
Pangan merupakan satu dari beberapa kebutuhan dasar manusia yang
penting. Orang mulai berpikir secara efisien dan sederhana. Saat ini banyak
orang, khususnya mereka yang sibuk dengan kegiatan di luar rumah tidak punya
banyak waktu untuk mengolah dan menyiapkan makanan sendiri sehingga
mereka pun beralih dengan memanfaatkan jasa penyajian makanan siap santap
yang disebut juga pelayanan jasa boga. Perkembangan industri jasa boga yang
pesat dapat dilihat dari banyaknya pemanfaatan industri tersebut dalam
penyediaan makanan di berbagai tempat dan untuk berbagai keperluan,
misalnya restoran, hotel, dan penyelenggaraan makanan untuk keperluan
seminar atau untuk karyawan pabrik dan perkantoran, perusahaan, dan
transportasi. Katering sebagai salah satu jasa boga juga merasakan peningkatan
tersebut. Sanitasi dan higiene merupakan aspek penting keamanan pangan yang
dapat menentukan mutu produk pangan yang dihasilkan. Tanpa sanitasi dan
higiene yang baik sulit dihasilkan produk pangan yang aman bagi kesehatan dan
bermutu tinggi dengan masa simpan yang cukup.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi higiene
dan sanitasi secara fisik industri katering di kota Bogor. Tujuan khusus dari
penelitian ini diantaranya : (1)Mengetahui karakteristik pemilik katering yang ada
di Kota Bogor meliputi umur, jenis kelamin, lama mengelola usaha, tingkat
pendidikan formal, keikutsertaan kursus sanitasi makanan, dan kepemilikan
Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Jasa Boga, (2) Mengetahui kondisi sanitasi
khususnya secara fisik industri katering di wilayah Bogor, (3) Mengetahui praktek
higiene industri katering di wilayah Bogor, (4) Mengetahui tingkat pengetahuan
higiene dan sanitasi pengelola katering.
Lokasi penelitian dilaksanakan di industri katering yang berada di Kota
Bogor Propinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai
Agustus 2010. Dari sejumlah katering yang telah terdaftar di APJI (Asosiasi
Perusahaan Jasaboga Indonesia) diambil secara purposive dan didapatkan 23
katering yang bersedia untuk diwawancarai. Jenis data yang dikumpulkan dalam
rencana penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer yang
dikumpulkan meliputi data karakteristik contoh ( jenis kelamin, umur, tingkat
pendidikan formal, lama mengelola usaha, keikutsertaan kursus sanitasi
makanan, dan kepemilikan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Jasa Boga), kondisi
higiene, sanitasi dan tingkat pengetahuan sanitasi pemilik katering. Data
sekunder dikumpulkan meliputi data jumlah usaha jasa boga/catering yang
terdaftar di Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) Kota Bogor.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dan pengamatan
dengan menggunakan kuesioner.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.
Data yang telah didapatkan kemudian diolah dengan menggunakan program
Microsoft Excel 2007. Sedangkan keadaan higiene dan sanitasi industri katering
contoh diukur dengan menggunakan lembar sertifikat yang terdapat di
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 715/MENKES/SK/V/2003 tentang
Persyaratan Higiene Sanitasi Jasa Boga. Terdapat 25 pernyataan yang harus
disesuaikan dengan keadaan di industri katering kemudian di nilai sesuai dengan
bobot yang telah ditetapkan untuk masing-masing golongan industri katering.
Collections
- UT - Nutrition Science [2921]