Show simple item record

dc.contributor.advisorAbdulkadir-Sunito, Melani
dc.contributor.authorFatmasari, Dina
dc.date.accessioned2023-10-19T01:57:46Z
dc.date.available2023-10-19T01:57:46Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127016
dc.description.abstractPenelitian bertujuan memahami dan menganalisis (1) Proses pelibatan masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan di kampung konservasi; dan (2) Faktor faktor yang mempengaruhi keterlibatan laki-laki dan perempuan dalam beragam kegiatan pemberdayaan di kampung konservasi. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif yang didukung oleh pendekatan kualitatif. Populasi sampling dari penelitian ini adalah seluruh warga Kampung Sukagalih, dengan populasi sasarannya laki-laki dan perempuan anggota rumah tangga. Jumlah responden penelitian 52 orang yang terdiri atas 26 perempuan dan 26 laki-laki. Informan kunci dipilih secara purposive sampling, yaitu pengelola TNGHS dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan reproduktif di semua lapisan masyarakat, peran perempuan lebih besar dibandingkan laki-laki. Pada kegiatan pengamanan/ronda, pelaporan, dan monitoring peran perempuan di semua lapisan lebih rendah daripada peran laki-lakinya. Peran laki-laki dari lapisan atas lebih tinggi dibandingkan laki-laki di lapisan bawah. Kontrol dalam kegiatan hanya dimiliki oleh laki-laki. Kegiatan restorasi/rehabilitasi peran laki laki lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan di semua lapisan. Laki-laki dari lapisan atas memiliki peranan yang lebih besar dibandingkan laki-laki dari lapisan bawah. Kontrol kegiatan restorasi/rehabilitasi lebih banyak dimiliki oleh laki-laki dari lapisan atas. Kegiatan agroforestri memiliki pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki melakukan pekerjaan yang berat, yaitu membuka lahan, memasang ajir, pemupukan, pengobatan, pengangkutan hasil panen dan penjualan. Perempuan melakukan pekerjaan yang lebih ringan, yaitu penanaman, menyiangi hama/ngrambet, dan memanen. Kontrol laki-laki pada kegiatan ini lebih besar dibandingkan dengan perempuan. Kegiatan ekowisata dan adopsi pohon memiliki pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki melakukan pekerjaan yang mengharuskan masyarakat bertemu langsung dengan wisatawan, misalnya penjamu tamu, pendamping wisatawan dan penanaman pohon. Perempuan lebih banyak melakukan tugas dibalik layar, yaitu menyediakan makanan untuk para tamu, pembibitan, dan penanaman pohon. Perempuan di lapisan bawah memiliki akses yang lebih rendah dibandingkan dengan akses perempuan dari lapisan atas. Kontrol kegiatan hanya dimiliki oleh laki-laki. Pada kegiatan sosial kemasyarakatan, laki-laki lebih mendominasi kegiatan yang berkaitan dengan perawatan fasilitas dan lingkungan desa, kegiatan rapat dan pengamanan lingkungan desa. Semakin tinggi status sosial masyarakat, semakin tinggi pula peranan laki-laki dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Faktor yang menyebabkan perbedaan akses dan kontrol laki-laki dan perempuan dalam kegiatan di kampung konservasi adalah peraturan pengelolaan, pendidikan dan pelatihan, budaya, kondisi ekonomi serta jarak tempat tinggal dengan pusat kegiatan kampung konservasi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcHuman Ecology - Communication and Community Developmentid
dc.titleFaktor yang mempengaruhi peran Gender dalam kegiatan Model Kampung Konservasi di Kampung Sukagalihid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordGenderid
dc.subject.keywordConservation vilageid
dc.subject.keywordHalimun-salak national parkid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record