Show simple item record

dc.contributor.advisorMardiana, Rina
dc.contributor.advisorSatria, Arif
dc.contributor.authorTrisnawati, Icin
dc.date.accessioned2023-10-18T00:24:00Z
dc.date.available2023-10-18T00:24:00Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126848
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan dengan tujuan yaitu untuk: (1) Mengetahui persepsi masyarakat lokal terhadap kerusakan ekologi akibat beroperasinya kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Bantarkaret Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor; (2) Mengetahui persepsi masyarakat lokal terhadap perubahan sosial-ekonomi akibat beroperasinya kegiatan PETI di Desa Bantarkaret; dan (3) Menganalisis bagaimana mata pencaharian masyarakat lokal di Desa Bantarkaret pasca kegiatan PETI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Metode penelitian kualitatif dilakukan melalui pengamatan langsung dan wawancara mendalam, sedangkan pendekatan kuantitatif dilakukan melalui metode survei dan pengisian kuesioner kepada 50 responden yang diambil dengan menggunakan teknik “Simple Random Sampling”. Tujuan pengambilan teknik yaitu untuk melihat persepsi masyarakat terhadap kegiatan PETI di Kampung Ciguha. Responden pada penelitian ini berasal pada tiga kampung, yaitu Kampung Nunggul, Kampung Cimanganten, dan Kampung Leuwibuluh. Kegiatan PETI memberikan dampak, baik itu dampak positif maupun negatif terhadap aspek ekologi, sosial-ekonomi, dan pasca kegiatan PETI. Berdasarkan Aspek ekologi, kegiatan PETI memiliki daya rusak terhadap ekologi. Kerusakan ekologi tersebut terlihat dari tingkat konversi lahan, pencemaran air dan tanah, kerusakan flora dan fauna, serta polusi udara. Persepsi masyarakat terhadap tingkat konversi lahan, terlihat sebesar 46 persen masyarakat menyatakan sedang, sebesar 42 persen tinggi, dan hanya sebesar 12 persen saja yang memiliki persepsi terhadap tingkat konversi lahan, rendah. Persepsi masyarakat terhadap pencemaran air dan tanah di Desa Bantarkaret akibat beroperasinya kegiatan PETI, tinggi yaitu sebesar 42 persen, sedang sebesar 32 persen, dan rendah sebesar 26 persen. Persentase persepsi masyarakat terhadap kerusakan flora dan fauna, tinggi sebesar 54 persen, sedang sebesar 20 persen, dan rendah sebesar 26 persen. Tingkat polusi udara berdasarkan persepsi masyarakat tergolong rendah, yaitu sebesar 42 persen, sedang sebesar 48 persen, dan tinggi sebesar 10 persen. Aspek sosial-ekonomi akibat beroperasinya kegiatan PETI memberikan dampak positif dan negatif terhadap masyarakat lokal, seperti halnya dengan perubahan taraf hidup masyarakat. Persepsi masyarakat terhadap perubahan taraf hidup masyarakat terlihat sebesar 56 persen masyarakat menyatakan perubahan taraf hidup sedang, sebesar 22 persen meningkat, dan sebesar 22 persen juga yang mengalami penurunan taraf hidup. Beroperasinya kegiatan PETI menyebabkan banyaknya masyarakat pendatang yang melakukan migrasi ke Desa Bantarkaret. Migrasi masuk memberikan pengaruh atau dampak terhadap masyarakat lokal yang terlihat dari persepsi masyarakat sebesar 44 persen berdampak positif, 42 persen netral, dan sebesar 14 persen berdampak negatif. Beroperasinya kegiatan PETI menyebabkan terjadinya perubahan mata pencaharian masyarakat lokal dengan banyaknya peluang usaha yang ada. Persepsi masyarakat terhadap perubahan mata pencarian terlihat sebesar 38 persen tinggi, 48 persen sedang, dan sebesar 14 persen rendah. Sisi sosial masyarakat di Desa Bantarkaret terlihat dari hubungan antar masyarakat tergolang baik karena konflik yang terjadi, rendah sebesar 62 persen, sedang sebesar 30 persen, dan tinggi sebesar 8 persen. Kerjasama masyarakat dalam bentuk gotong-royong masih tergolong tinggi yaitu sebesar 40 persen, sedang sebesar 42 persen, dan rendah sebesar 18 persen. Kegiatan PETI tidak hanya menghasilkan dampak pada aspek ekologi dan sosial-ekonomi, tetapi juga menimbulkan dampak pada kehidupan masyarakat lokal pasca kegiatan PETI. Persepsi terbesar masyarakat terhadap persediaan emas di Desa Bantarkaret terutama di Kampung Ciguha akan habis untuk 11 ≤ x ≤ 20 tahun kedepan yaitu sebesar 56 persen. Ketiga aspek tersebut akan dianalisis dengan cara dihubungkan dengan karakteristik masyarakat yang diukur dengan tingkat umur, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan yang akan diuji dengan menggunakan SPSS Rank Spearman.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcHuman Ecology - Communication and Community Developmentid
dc.titlePersepsi Masyarakat Lokal terhadap Dampak Kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) ditinjau dari Aspek Ekologi dan Sosial-Ekonomiid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordIllegal Miningid
dc.subject.keywordEcological Impactid
dc.subject.keywordSocio-Economic Change Impactid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record