Show simple item record

dc.contributor.advisorDana, Darnas
dc.contributor.authorKurniawan, Dona
dc.date.accessioned2023-10-17T23:31:35Z
dc.date.available2023-10-17T23:31:35Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126778
dc.description.abstractPenyakit bakterial merupakan kendala dalam usaha budidaya ikan yang dapat menyebabkan kematian ikan yang terinfeksi oleh agen penyebab penyakit bakterial. Beberapa bakteri yang biasa menginfeksi ikan adalah Aeromonas sp, Pseudomonas sp., Staphylococcus sp., Streptococcus sp. Penanggulangan penyakit infeksi ini biasa dilakukan dengan pernberian obat antibiotik. Penggunaan antibiotik secara terns menerus dapat mengakibatkan dampak negatif baik bagi ikan maupun lingkungan budidaya. Oleh karena itu pe.-iu ditemukan aiternatif pengcbatan terhadap penyakit bakterial ini dengan efek yang tidak merugikan baik bagi ikan maupun lingkungannya. Salah satunya adalah dengan menggunakan bahan obat yang berasal dari bahan hayati yaitu tanaman jombang (Taraxacum officinale). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi optimum ekstrak jombang (Taraxacum ofjicinale) sebagai antibakteri (bakteristatik atau bakterisidal) patogen pada ikan. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juni sampai September 2004 bertempat di Laboratorium Kesehatan Ikan dan Laboratorium Nutrisi Ilcan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan, Institut Pertanfan Bogor. Bakteri yang digunakan adalah bak:teri Aeromonas hydrophiia, Pseudomonas fluorescens, Staphylococcus sp., dan Streptococcus sp. yang diisolasi dari ikan hias Red Fin (Epha!zeorhynchus frenatus ). Pembuatan ekstrak dilakukan dengan melarutkan 15 gr herba jombang ke dalam 250 ml ethanol 95%, kemudian dia<luk dengan menggunakan magnetic stirrer selama 2 jam dan diendapkan selama 24 jam, kemudian dilakukan penyaringan sehirlgga diperoleh filtrat. Filtrat yang terbentuk kemudian diuapkan dengan menggunakan rotta,y evaporator pada suhu 50°C sehingga dihasilkan estrak kering. Estrak kering kemudian dilarutkan dalam 250 ml aquades steril sehingga dihasilkan larutan stok ekstrak dengan konsentrasi 60 mg/ml. Larutan stok ekstrak ini dicampur ke dalam aquades steril, media ISA (T,ypticase Soy Agar) steril dan media ISB (Trypticase Soy Broth) steril sehingga dihasilkan larutan ekstrak, media uji ISA dan media uji TSB dengan konsentrasi 0 mg/ml, 15 mg/ml, 30 mg/ml dan 45 mg/ml. Uji daya hambat dilakukan dengan merendam kertas cakram (kertas Whatman no.41) ke dalarn Iarutan ekstrak konsentrasi 0 mg/ml, 15 mg/ml, 30 mg/ml dan 45 mg/ml selama 15 menit. Kemudian dilekatkan pada media ISA yang telah diinokulasikan dengan bakteri uji dan diinkubasi selama. 24 jam kemudian dilakukan pengukuran terhadap zona ham bat yang terbentuk disekeliling kertas cakram. Uji antibakteri dengan metode hitungan cawan dilakukan dengan menginokulasikan suspensi bab..'teri kepadatan 106 sel/ml ke dalam media uji ISA dengan konsentrasi 0 mg/ml, 15 mg/ml, 30 mg/ml dan 45 mg/ml. Penghitungan jumlah koloni dilakukan tiap 12 jam setelah kultivasi selama 120 jam. Uji antibakteri dengan metode turbidity dilakukan dengan menginokulasikan suspensi bakteri kepadatan 106 sel/ml ke dalam media uji TSB dengan konsentrasi 0 mg/ml, 15 mg/ml, 30 mg/ml dan 45 mg/ml. Pengukuran nilai OD (Optical Density) dilakukan tiap 24 jam setelah kultivasi selama 72 jam. Diameter Zona hambat bakteri Aeromonas hydrophila, Pseudomonas fluorescens, Staphylococcus sp. dan Streptococcus sp. pada konsentrasi ekstrak 15 mg/ml adalah sebesar masing-masing 7,33 mm, 6,43 mm, 7,73 mm dan 7,03 mm. Diameter Zona hambat bakteri Aeromonas hydrophila, Pseudomonas fluorescens, Staphylococcus sp. dan Streptococcus sp. pada konsentrasi ekstrak 30 mg/ml adalah sebesar masing-masing 7,70 mm, 7,30 mm, 8,03 mm dan 7,23 mm. Diameter Zona hainbat bakteri Aeromonas hydrophila, Pseudomonas fluorescens, Staphylococcus sp. dah Streptococcus sp. pada konsentrasi ekstrak 30 mg/ml adalah sebesar masingmasing 8,00 mm, 7,40 mm, 8,47 mm dan 8,43 mm. Berdasarkan kriteria dari DavidStout estrak jombang bersifat antibakteri dengan kekuatan yang sedang. Ekstrak jombang berdasarkan metode hitungan cawan inerupakan antibakteri yang bersifat bakteri statik tethadap bakteri Aeromonas hydrophila, Pseudomonas fluorescens, Staphylococcus sp. dan Streptococcus sp dengan konsentrasi sebesar masing-masirtg 30 mg/ml, 30 mg/ml, 15 mg/ml dan 15 g/ml.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcIkanid
dc.subject.ddcJombangid
dc.titleKegunaan Ekstrak Jombang (Taraxacum officinale) Sebagai Antibakteri Patogen pada Ikanid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record