Respon beberapa tanah di Sulawesi Selatan terhadap pemupukan seng dan tembaga dengan tanaman indikator kedelai

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanah-tanah di Sulawesi Selatan yang memberikan respons terhadap pupuk seng dan tembaga. Penelitian dilakukan di rumah kaca Bagian Klimatologi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan Laboratorium Departemen Ilmu-Ilmu Tanah, Institut Pertanian Bogor dan Laboratorium Pusat Penelitian Tanah Bogor yang berlangsung dari bulan Maret sampai September 1984. Tanah yang digunakan berasal dari 10 tempat yang menyebar di sembilan kabupaten di Sulawesi Selatan dengan menggunakan tanaman indikator kedelai varietas Orba. Pupuk seng dan tembaga sebagai perlakuan diberikan masing- masing dalam 2 takaran iaitu O dan 5 mg Zn serta O dan 10 mg Cu tiap pot, yang masing-masing berasal dari ZnSO4.7H20 dan CuSO4.5H20. Sebagai pupuk dasar diberikan dalam bentuk larutan yang berasal dari (NH4)2SO4, NaH2PO4, K2SO4 MgSO4.7H20, H3B03, MnSO4.320, Naz Mo04.220, Feso.7H20, dan kapur giling (CaCO3) dengan takaran masing- masing tiap pot iaitu 50 mg N, 100 mg P, 100 mg K, 100 mg Mg, 2 mg B, 6 mg Mn, 1 mg Mo, dan 1.2 mg Fe serta ka pur giling berdasarkan 1.5 Al dd. Percobaan dilakukan dengan rancangan acak lengkap dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status Zn dan Cu tanah berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan tanaman kedelai. Pemupukan seng berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan Zn-tanah, Zn-tanaman, dan jumlah bintil akar, serta nyata menurunkan Cu-tanaman. Pemupukan tembaga berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan Cu- tanah dan Cu-tanaman, serta sangat nyata menurunkan jumlah bintil akar. Semua tanah yang dipelajari memberikan respons yang sangat nyata terhadap Zn-tanaman dengan pemberian pupuk seng, dan memberikan respons yang nyata sampai sangat nyata terhadap Cu-tanaman dengan pemberian pupuk tembaga.