Pengaruh teknologi pola tanam pada pendapatan petani di daerah yang beriklim kering: kasus wilayah pengembangan pertanian Aroki di N.T.T.
View/ Open
Date
1985Author
Dede, Valentinus Ladja
Kasryno, Faisal
Effendi, Suryatna
Soejono, Irlan
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh teknologi pola tanam yang dikembangkan oleh Balai Penelitian Tanaman Pangan Bogor, di wilayah yang beriklim kering pada pendapatan petani, yang juga pemanfaatan sumber daya tanah dan tenaga kerja.
Penelitian dilakukan di wilayah pengembangan pertanian Aroki yang mencakup sebagian Kabupaten Belu dan Timor Tengah Utara, daerah ini yang menjadi lokasi penelitian dan pengembangan pola Tanam dalam rangka kerja sama penelitian yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman Pangan Bogor, dengan Badan Perencana Pembangunan Daerah NTT, sejak tahun 1979 sampai dengan tahun 1983. Selama empat tahun penelitian, telah diuji dan dicoba berbagai macam pola Tanam dengan topografi yang berbeda yaitu daerah datar dan miring. Hasil penelitian juga dikembangkan di desa-desa Program Pengembangan Wilayah yang meliputi kabupaten Alor, Timor Tengah Utara dan Belu. Di dataran Aroki juga ada stasion Penelitian Pertanian Tanah Kering terpat uji coba komponen teknologi Pola Tanam.
Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah hasil penelitian pola tanam yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman Pangan. Bogor, data pola tanam yang diinovasi oleh petani dari hasil penelitian pola Tanam (BALITAN Bogor) dan data pola tanam petani.
Ketiga data pola tanam dibandingkan untuk melihat perbedaan pendapatan pola tanam antara ketiga macam pola tanam pada dua macam type topografi, dengan curah hujan yang sangat terbatas yaitu antara 4 - 5 bulan basah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola tanam Balitan Bogor lebih unggul dari pola tanam petani dan Inovasi. Dengan memperbaiki pola tanam petani seperti pada pola Jagung/Kacang Tanah dan Ubi Kayu seperti mengatur waktu tanam, jarak tanam, dan pemupukan akan memberi kan hasil yang optimal.
Yang menjadi kendala pokok dalam pengetrapan pola tanam Balitan Bogor adalah tenaga kerja pada waktu tanam dan panen juga modal terutama pada petani kecil. Sumber daya tenaga kerja telah dimanfaatkan rata-rata 70% dengan ada- nya pola tanam sumber daya tanah antara 90%-100% tanah sudah dapat dimanfaatkan dari tanah yang tersedia.
Collections
- MT - Economic and Management [2885]