Show simple item record

dc.contributor.authorIbaniati, Rahina
dc.date.accessioned2010-05-05T11:42:33Z
dc.date.available2010-05-05T11:42:33Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/12650
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat depresi dari jenis kepribadian remaja terhadap tingkat kenakala nnya. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik contoh (usia dan uang saku per hari) dan karakteristik sosial ekonomi contoh (besar keluarga, usia ayah dan ibu, pendidikan terakhir ayah dan ibu, pendapatan keluarga pe r kapita per bulan) pada dua kelompok kepribadian (introvert dan ekstrovert), mengetahui perbedaan tingkat depresi (berat, sedang, ringan, normal) dan tingkat kenakalan (biasa dan kriminal) pada kedua kelompok kepribadian, menganalisis hubungan antara karakteristik contoh dan sosial ekonomi contoh dengan tingkat depresi dan tingkat kenakalan contoh pada kedua kelompok kepribadian, dan menganalisis pengaruh faktor karakteristik contoh, karakteristik sosial ekonomi contoh, jenis kepribadian dan tingkat depresi contoh terhadap tingkat kenakalan contoh. Penelitian dilakukan pada siswa-siswa kelas 2 di SMK-TI (Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Industri) YAPIS, Tri Dharma 1 dan PGRI 2 Kota Bogor; yang dipilih secara purposive dengan menggunakan data dari Polresta Bogor. Namun, pemilihan contoh dilakukan secara acak. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Februari 2004. Desain yang digunakan adalah retrospective study. Jumlah contoh yang diambil 71 orang, semuanya berjenis kelamin laki- laki. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan skunder. Data primer meliputi karakteristrik contoh, karakteristik sosial ekonomi contoh, jenis kepribadian, tingkat depresi, serta tingkat kenakalan. Data sekunder meliputi data tentang jumlah siswa SMK-TI bermasalah, tingkat kenakalan, dan tindak kejahatan atau tingkat kriminalitas remaja di Kota Bogor. Analisis dilakukan secara deskriptif dan inferensia. Analisis secara inferensia dilakukan menggunakan uji beda T (TTest), uji beda U-Mann Whitney, uji korelasi Spearman dan uji Regresi Linear Berganda. Dalam hal karakteristik contoh, sebagian besar contoh pada kedua kelompok kepribadian berusia antara 17-19 tahun (73,9 % dan 75 %). Contoh pada umumnya merupakan anak tengah di keluarganya (52,2 % dan 39,6 %). Contoh yang introvert (47,8 %) lebih banyak terjadi pada siswa yang bidang keahliannya listrik, sedangkan contoh yang ekstrovert lebih banyak terjadi pada siswa yang bidang keahliannya mesin (43,8 %). Besarnya uang saku yang diterima oleh sebagian besar contoh pada kedua kelompok kepribadian sebesar Rp.5.000,- sampai Rp.10.000,- per harinya (60,9 % dan 64,6 %). Dalam hal karakteristik sosial ekonomi contoh, bahwa tipe keluarga sedang (6-8 orang) dimiliki sebagian besar contoh yang introvert (52,2 %). Sedangkan tipe keluarga besar (9-11 orang) dimiliki sebagian besar contoh yang ekstrovert (54,2 %). Sebagian besar usia ayah dari contoh introvert telah berkisar antara usia 46-66 tahun (52,2 %), sedangkan hampir sebagian besar usia ayah dari contoh ekstrovert masih berkisar antara usia 25-45 tahun (45,8 %). Baik contoh yang introvert maupun ekstrovert, sebagian besar usia ibunya masih berkisar antara usia 25-45 tahun (69,6 % dan 85,4 %). Sebagian besar ayah contoh pada kedua kelompok (52,2 % dan 45,8 %) hanya tamat SD. Demikian pula dengan ibu contoh, sebagian besarnya (56,5 % dan 64,6 %) hanya tamat SD. BerdasarkanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat depresi dari jenis kepribadian remaja terhadap tingkat kenakala nnya. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik contoh (usia dan uang saku per hari) dan karakteristik sosial ekonomi contoh (besar keluarga, usia ayah dan ibu, pendidikan terakhir ayah dan ibu, pendapatan keluarga pe r kapita per bulan) pada dua kelompok kepribadian (introvert dan ekstrovert), mengetahui perbedaan tingkat depresi (berat, sedang, ringan, normal) dan tingkat kenakalan (biasa dan kriminal) pada kedua kelompok kepribadian, menganalisis hubungan antara karakteristik contoh dan sosial ekonomi contoh dengan tingkat depresi dan tingkat kenakalan contoh pada kedua kelompok kepribadian, dan menganalisis pengaruh faktor karakteristik contoh, karakteristik sosial ekonomi contoh, jenis kepribadian dan tingkat depresi contoh terhadap tingkat kenakalan contoh. Penelitian dilakukan pada siswa-siswa kelas 2 di SMK-TI (Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Industri) YAPIS, Tri Dharma 1 dan PGRI 2 Kota Bogor; yang dipilih secara purposive dengan menggunakan data dari Polresta Bogor. Namun, pemilihan contoh dilakukan secara acak. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Februari 2004. Desain yang digunakan adalah retrospective study. Jumlah contoh yang diambil 71 orang, semuanya berjenis kelamin laki- laki. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan skunder. Data primer meliputi karakteristrik contoh, karakteristik sosial ekonomi contoh, jenis kepribadian, tingkat depresi, serta tingkat kenakalan. Data sekunder meliputi data tentang jumlah siswa SMK-TI bermasalah, tingkat kenakalan, dan tindak kejahatan atau tingkat kriminalitas remaja di Kota Bogor. Analisis dilakukan secara deskriptif dan inferensia. Analisis secara inferensia dilakukan menggunakan uji beda T (TTest), uji beda U-Mann Whitney, uji korelasi Spearman dan uji Regresi Linear Berganda. Dalam hal karakteristik contoh, sebagian besar contoh pada kedua kelompok kepribadian berusia antara 17-19 tahun (73,9 % dan 75 %). Contoh pada umumnya merupakan anak tengah di keluarganya (52,2 % dan 39,6 %). Contoh yang introvert (47,8 %) lebih banyak terjadi pada siswa yang bidang keahliannya listrik, sedangkan contoh yang ekstrovert lebih banyak terjadi pada siswa yang bidang keahliannya mesin (43,8 %). Besarnya uang saku yang diterima oleh sebagian besar contoh pada kedua kelompok kepribadian sebesar Rp.5.000,- sampai Rp.10.000,- per harinya (60,9 % dan 64,6 %). Dalam hal karakteristik sosial ekonomi contoh, bahwa tipe keluarga sedang (6-8 orang) dimiliki sebagian besar contoh yang introvert (52,2 %). Sedangkan tipe keluarga besar (9-11 orang) dimiliki sebagian besar contoh yang ekstrovert (54,2 %). Sebagian besar usia ayah dari contoh introvert telah berkisar antara usia 46-66 tahun (52,2 %), sedangkan hampir sebagian besar usia ayah dari contoh ekstrovert masih berkisar antara usia 25-45 tahun (45,8 %). Baik contoh yang introvert maupun ekstrovert, sebagian besar usia ibunya masih berkisar antara usia 25-45 tahun (69,6 % dan 85,4 %). Sebagian besar ayah contoh pada kedua kelompok (52,2 % dan 45,8 %) hanya tamat SD. Demikian pula dengan ibu contoh, sebagian besarnya (56,5 % dan 64,6 %) hanya tamat SD. BerdasarkanKarena faktor pendidikan ibu sangat menentukan pembentukan sikap dan tingkah laku kenakalan pada remaja, maka diharapkan bagi segenap pihak yang terkait dengan masalah pendidikan remaja dan keluarga seperti sekolah, Lembaga Non Pemerintah (LSM) yang bergerak dalam bidang pembinaan keluarga maupun dalam bidang pembinaan remaja, lembaga keagamaan, masyarakat pemerhati remaja, serta pemerintah; mampu membantu memberikan penyuluhan atau bimbingan kepada para orang tua (terutama para kaum ibu) tentang bagaimana upaya dalam membesarkan, mendampingi dan mendidik anak-anak remaja sehingga memiliki pendirian dan perilaku yang sesuai dengan norma serta nilai yang berlaku umum di masyarakat.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePengaruh Tingkat Depresi Dari Jenis Kepribadian Remaja Terhadap Tingkat Kenakalannyaid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record