Show simple item record

dc.contributor.authorSantosa, Gunawan
dc.date.accessioned2023-10-13T03:25:10Z
dc.date.available2023-10-13T03:25:10Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126448
dc.description.abstractGetah pinus dihasikan dari kegiatan penyadapan dengan menorehkan luka pada batang pohon pinus. Terpotongnya saluran getah pada kayu gobal pohon pinus akan mengalirkan getah keluar dari batang pinus yang disebut sebagai Oleo pine resin (OPR). Getah pinus merupakan bahan baku ( raw material) untuk berbagai Industri. Tahap awal dari pengolahan getah pinus akan menghasilkan gondorukem dan terpentin yang merupakan bahan baku untuk industry penghasil produk produk turunannya. Produk turunan (derivate) ini yang sangat diperlukan untuk berbagai industry . Berbagai jenis pinus di dunia yang dapat menghasilkan OPR. Indonesia mempunyai jenis Pinus merkusii yang merupakan jenis asli Indonesia. Berdasarkan penyebarannya dikenal 3 strain p. merkusii yaitu strain Aceh, Strain Tapanuli dan strain Kerinci. Di ketiga daerah tersebut p. merkusii tumbuh secara alami. Saat ini p. merkusii telah menyebar di Indonesia terutama di Pulau jawa dan Sulawesi baik melalui program reboisasi maupun penghijauan. Pengolahan getah pinus melalui proses destilasi telah lama dilakukan. Di Indonesia penyadapan pinus dan pengolahan getah pinus pertama dilakukan di Gayo Lues dan Aceh Tengah pada tahun 1927. Penyadapan dilakukan dengan metode quare dan pengolahan getah dilakukan secara sederhana melalui proses destilasi. Kondisi awal penyadapan getah pinus dan pengolahannya tersaji pada Gambar 1 dan 2 ...id
dc.language.isoidid
dc.titlePotensi Dan Industri Pengolahan Getah Pinus Di Indonesiaid
dc.typeArticleid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record