dc.description.abstract | Melon adalah salah satu komoditi hortikultura di Indonesia dengan nilai
ekonomi yang cukup tinggi dan telah masuk ke pasar ekspor. Budidaya melon di
Indonesia banyak ditemui pada lahan terbuka yang tersebar di beberapa wilayah
yaitu di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta,. Budidaya
melon yang dilakukan di lahan terbuka memiliki tantangan adanya intensitas curah
hujan yang tinggi, panas yang fluktuatif, angin kencang, dan masalah hama dan
penyakit, cukup mempengaruhi pertumbuhan dan produksi melon. Greenhouse
merupakan bangunan pertanian yang cukup ideal yang dapat digunakan untuk
membudidayakan tanaman melon secara hidroponik karena lingkungan budidaya
tanaman dapat dikendalikan. Penggunaan greenhouse dengan sistem hidroponik
lebih steril dari gangguan penyakit dan lebih hemat dalam penggunaan tenaga kerja.
Dalam kaitannya dengan budidaya melon secara hidroponik di dalam greenhouse,
keterkaitan antara berbagai faktor lingkungan terhadap pertumbuhan dan produksi
buah melon masih sangat kompleks dan jarang dieksplorasi untuk membangun
strategi pengendalian lingkungan.
Jaringan Saraf Tiruan (JST) adalah metode komputasi dalam machine
learning yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi keterkaitan berbagai
parameter lingkungan, pertumbuhan dan produksi sehingga memudahkan dalam
integrasi ke perangkat teknologi kontrol. JST mampu mengenal pola data dan
memprediksi berbagai parameter yang kompleks. Hasil prediksi tersebut dapat
digunakan untuk rekomendasi pengendalian lingkungan baik melalui proses
optimasi maupun integrasi langsung ke dalam sistem kontrol.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model JST untuk
pengendalian lingkungan budidaya tanaman melon secara hidroponik di dalam
greenhouse melalui pengembangan model laju fotosintesis pada fase vegetatif,
model pertumbuhan pada fase vegetatif, model produksi melon dan model
kebutuhan larutan hara/air untuk penjadwalan irigasi. Penelitian dilakukan melalui
sejumlah tahapan, yaitu pelaksanaan budidaya tanaman melon secara hidroponik di
dalam greenhouse, pengumpulan dan eksplorasi data (data lingkungan mikro,
pertumbuhan dan produksi buah melon), pengembangan model (laju fotosintesis,
pertumbuhan tanaman, produksi buah melon dan kebutuhan larutan hara/air),
penjadwalan irigasi dan pengembangan konsep pengendalian lingkungan.
Penelitian dilaksanakan selama 15 bulan sejak Oktober 2020 hingga Desember
2021, pada greenhouse tipe arch berukuran 8x24 m2
yang terletak di Laboratorium
Lapangan Siswadhi Soeparjo, Departeman Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas
Teknologi Pertanian, IPB.
iv
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan model dengan
menggunakan JST untuk model laju fotosintesis, model pertumbuhan tanaman,
model produksi melon dan model kebutuhan larutan hara/air menunjukkan kinerja
yang baik dengan performa model di atas 90 %. Model prediksi kebutuhan larutan
hara/air berhasil diterapkan untuk penjadwalan penyiraman menggunakan
perangkat teknologi dosing dan sistem pengendalian adaptif yang terpasang di
dalam greenhouse. Simulasi penyiraman yang dijadwalkan melalui sebuah aplikasi
berbasis web dapat berjalan dengan baik berdasarkan prediksi kebutuhan larutan
hara/air pada perangkat teknologi. Keempat model dengan parameter-parameter
input-nya berhasil diintegrasikan menjadi sebuah konsep pengendalian lingkungan
budidaya tanaman melon secara hidroponik di dalam greenhouse. Konsep
pengendalian menjadi referensi awal untuk membangun strategi pengelolaan
budidaya dan pengendalian lingkungan secara maksimal untuk tanaman melon di
dalam greenhouse. | id |