Kaitan antara tingkat pengetahuan dan pengetahuan gizi ibu, serta pola asuh dengan perilaku keluarga sadar gizi dan status gizi anak
View/ Open
Date
2010Author
Pramuditya, Sanaiskara Wening
Madanijah, Siti
Effendi, Yekti Hartati
Metadata
Show full item recordAbstract
Gambaran masalah gizi menurut Laporan Riskesdas Jawa Barat 2007
mendorong pemerintah untuk mencanangkan program KADARZI sebagai upaya
perbaikan kualitas sumber daya manusia menuju Indonesia Sehat 2010.
Peningkatan status gizi balita dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan
gizi ibu dan perilaku KADARZI. Tingkat pendidikan ibu mempengaruhi sikap,
perilaku pengasuhan dan akses terhadap pelayanan kesehatan. Pengetahuan gizi
ibu dapat mempengaruhi penyediaan dan pengelolaan pangan bagi anggota
keluarganya serta perilaku Kadarzi. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk
mempelajari tingkat pendidikan dan pengetahuan gizi ibu, serta pola asuh kaitannya
dengan perilaku KADARZI dan status gizi anak. Tujuan khusus penelitian ini antara
lain: (1) Mengidentifikasi karakteristik keluarga, ibu, dan contoh; (2) Mempelajari
pengetahuan gizi ibu; (3) Mempelajari pola asuh makan dan kesehatan; (4)
Mempelajari perilaku KADARZI ibu dan status gizi contoh; (5) Menganalisis kaitan
antara tingkat pendidikan ibu, pola asuh makan, dan pola asuh kesehatan dengan
perilaku KADARZI; (6) Menganalisis kaitan antara tingkat pendidikan ibu,
pengetahuan gizi ibu, pola asuh makan, dan pola asuh kesehatan dengan status
gizi contoh; (7) Menganalisis kaitan antara perilaku KADARZI dengan status gizi
contoh.
Penelitian ini dilakukan dengan disain cross sectional study di Desa
Babakan, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor pada bulan April-Juni 2010.
Jumlah populasi balita dalam penelitian ini sebanyak 696 anak. Contoh dalam
penelitian ini adalah balita yang tinggal di Desa Babakan. Kriteria contoh adalah
anak laki-laki dan/atau perempuan berusia 13-60 bulan, tinggal bersama kedua
orang tuanya, dan menjadi pengunjung posyandu. Responden dalam penelitian ini
adalah ibu dari balita yang dipilih sebagai contoh. Berdasarkan rumus metode
kuota, jumlah minimal contoh penelitian sebanyak 85 balita. Sebanyak 98 balita
dipilih yang memenuhi kriteria menjadi contoh secara proporsional dan ibunya
menyatakan kesanggupan. Jenis data yang dikumpulkan terdiri atas data primer
dan data sekunder. Pengolahan data dengan analisis deskriptif menggunakan
Microsoft Excel dan analisis hubungan antar variabel penelitian menggunakan uji
korelasi Spearman dan Pearson dengan program SPSS 16.0 for Windows.
Desa Babakan terdiri atas 9 RW dengan 8 Posyandu. Sebanyak 69%
keluarga contoh merupakan keluarga kecil (≤4 orang). Sebanyak 80% keluarga
contoh termasuk dalam keluarga tidak miskin. Rata-rata pendapatan perkapita
adalah Rp 420.630,00 ± Rp 323.822,00.
Sebanyak 89,6% ibu termasuk dalam golongan dewasa awal (20-40 tahun).
Tingkat pendidikan ibu terbesar pada tingkat SMA/sederajat, yaitu sebanyak 31,6%.
Sebanyak 51,0% responden merupakan ibu rumah tangga. Ibu yang bekerja
sebagian besar membuka warung/toko atau menjadi pembantu rumah tangga.
Rata-rata umur contoh 29,7 ± 13,2 bulan. Lebih dari separuh contoh berjenis
kelamin perempuan dan berada pada kelompok umur 36-60 bulan. Sebanyak 8,2%
balita contoh mengalami BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) ketika lahir. Terdapat
kecenderungan balita yang BBLR mempunyai status gizi kurang saat ini.
Collections
- UT - Nutrition Science [2921]