Aalisis Kelayakan Finansial Usaha Pengolahan Kopi Arabika dan Bioetanol (Studi kasus: Unit Pengolahan Kopi Arabika Usaha Tani Empat Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso)
Abstract
Kopi arabika merupakan salah satu produk ekspor unggulan Indonesia.
Proses pengolahan basah kopi arabika akan menghasilkan limbah cair yang dapat
diolah menjadi bioetanol. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi
kondisi usaha pengolahan kopi arabika dan bioetanol apabila dilihat dari aspek
non finansial meliputi aspek komersial, aspek teknis, dan aspek institusionalorganisasi-
manajerial, (2) menganalisis kelayakan usaha pengolahan kopi arabika
apabila dilihat dari aspek finansial, (3) menganalisis kelayakan usaha pengolahan
kopi arabika dengan adanya pengolahan bioetanol apabila dilihat dari aspek
finansial, dan (4) menganalisis manfaat pengolahan bioetanol terhadap usaha
pengolahan kopi arabika jika dilihat melalui perhitungan Incremental Net Benefit.
Dalam menganalisis kelayakan finansial digunakan kriteria investasi yaitu Net
Present Value, Internal Rate of Return, Net Benefit Cost Ratio, dan Payback
Period. Sedangkan identifikasi aspek non finansial yang meliputi aspek
komersial, aspek teknis, dan aspek institutional-organisational-managerial
dilakukan secara deskriptif. Untuk mengetahui manfaat tambahan dari adanya
pengolahan bioetanol pada usaha pengolahan kopi arabika digunakan perhitungan
Incremental Net Benefit. Hasil penelitian ini menunjukkan usaha pengolahan kopi
arabika dan bioetanol yang dilakukan Usaha Tani Empat di Desa Sukorejo,
Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso secara finansial dinyatakan
layak dilaksanakan. Dari aspek non finansial tidak ditemukan kendala yang berarti
dalam menjalankan usaha pengolahan kopi arabika dan bioetanol Usaha Tani
Empat. Selain itu, perhitungan Incremental Net Benefit menunjukkan bahwa
pengolahan bioetanol pada usaha pengolahan kopi arabika menguntungkan untuk
dilaksanakan, sehingga dapat dijadikan sebagai referensi bagi pemerintah dalam
menentukan kebijakan energi nasional khususnya di sektor perkebunan kopi.