Show simple item record

dc.contributor.advisorLatifah, Melly Melly; Hernawati, Neti;
dc.contributor.advisorLatifah, Melly
dc.contributor.advisorHernawati, Neti
dc.contributor.authorAlvita, Okvina Nur
dc.date.accessioned2023-10-12T02:11:34Z
dc.date.available2023-10-12T02:11:34Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126264
dc.description.abstractEra reformasi membawa banyak perubahan bagi perkembangan bangsa Indonesia. Salah satu perubahan yang sangat signifikan adalah adanya kebebasan pers yang diatur dalam UU no.40 tahun 1999. Kebebasan pers berimplikasi kepada semakin bebasnya media menayangkan berbagai program, termasuk program yang berkaitan dengan seks. Remaja sebagai salah satu konsumen media massa tentunya akan lebih mudah menerima pengetahuan tentang seks dari media massa. Hal ini diduga dapat mempengaruhi pemikiran dan perilaku remaja terhadap seks. Lickona dan Lickona (1999) menyebutkan bahwa tekanan media massa merupakan salah satu alasan remaja melakukan seks bebas. Pengaruh buruk yang dibawa oleh media massa elektronik akan sulit dihindarkan jika tidak ada arahan yang benar dari orangtua. Orangtua sebagai pengasuh berkewajiban untuk memberikan informasi sekaligus arahan pada remaja terkait dengan masalah seks. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh gaya pengasuhan dan preferensi pada berbagai sumber media massa elektronik terhadap tingkat toleransi remaja pada perilaku seks bebas. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Lokasi penelitian dipilih secara acak, yaitu SMA Mabo, SMA BI, SMA PG, SMA TH, dan SMA ZA, Bogor. Pengambilan data dilaksanakan bulan Desember 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh contoh berjenis kelamin laki–laki (53,3%). Umur contoh berkisar antara 15–18 tahun dengan proporsi terbesar berada pada kategori umur 16 tahun (73,3%). Sebanyak 62,7 persen contoh memiliki uang saku pada kisaran kurang dari atau sama dengan Rp.500 000.00 per bulan. Lebih dari separuh contoh (54%) tergabung dalam satu organisasi di sekolah dan 32,7% contoh memiliki prestasi baik di bidang akademik maupun non akademik. Sebagian besar contoh mempersepsikan gaya pengasuhan yang paling dominan dilakukan oleh orangtuanya termasuk dalam kategori gaya pengasuhan otoriter rendah-demokratis tinggi-permisif rendah (80%). Berdasarkan hasil penelitian, lebih dari separuh contoh (61,3%) mengakses keempat jenis media massa elektronik yaitu televisi, radio, film dan internet. Jenis media massa elektronik yang paling disukai contoh adalah internet. Jenis program televisi yang paling disukai contoh adalah film layar lebar. Untuk jenis program radio, sebagian besar besar contoh menyukai program musik. Proporsi terbesar jenis film yang disukai contoh adalah film action (31,3%), namun demikian sebanyak 2,7 persen contoh menyukai blue film. Untuk jenis situs internet, hampir separuh contoh (48%) menyukai situs online community and dating seperti facebook. Berdasarkan hasil penelitian, lebih dari separuh contoh (52,7%) memiliki tingkat toleransi pada perilaku seks bebas dalam kategori rendah. Sebanyak 45,3 persen contoh memiliki tingkat toleransi pada perilaku seks bebas dalam kategori sedang. Namun demikian, sebanyak dua persen contoh memiliki tingkat toleransi pada perilaku seks bebas termasuk dalam kategori tinggi.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcHuman ecologyid
dc.subject.ddcFamily and consumer scienceid
dc.titlePengaruh gaya pengasuhan dan preferensi remaja pada berbagai sumber media massa elektronik terhadap tingkat toleransi remaja pada perilaku seks bebasid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAdolescentid
dc.subject.keywordRemajaid
dc.subject.keywordParentingid
dc.subject.keywordGaya pengasuhanid
dc.subject.keywordPreferenceid
dc.subject.keywordPreferensiid
dc.subject.keywordElectronic mass mediaid
dc.subject.keywordMedia massa elektronikid
dc.subject.keywordFree Sexid
dc.subject.keywordSeks Bebasid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record