Show simple item record

dc.contributor.advisorBaliwati, Yayuk Farida
dc.contributor.authorHasnita, Elly
dc.contributor.authorHeryatno, Yayat
dc.date.accessioned2023-10-10T04:22:41Z
dc.date.available2023-10-10T04:22:41Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126133
dc.description.abstractTujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan pangan wilayah Kabupaten Aceh Selatan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Tujuan khususnya adalah : 1) Menganalisis situasi konsumsi pangan dan gizi berdasarkan klasifikasi fungsi wilayah menurut tingkat ketersediaan pangan; 2) Menganalisis situasi konsumsi pangan dan gizi berdasarkan klasifikasi fungsi sosial ekonomi masyarakat (pendapatan dan besar keluarga, serta pendidikan ibu); 3) Menganalisis kebutuhan konsumsi dan penyediaan pangan wilayah berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH); 4) Menganalisis alternatif strategi pemenuhan kebutuhan konsumsi dan penyediaan pangan di Kabupaten Aceh Selatan. Desain penelitian ini adalah descriptive study yang bersifat prospektif. Penelitian dilakukan di Kabupaten Aceh Selatan dengan pertimbangan merupakan salah satu wilayah dengan potensi pertanian yang masih cukup tinggi di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga November 2009. Data yang digunakan berupa data sekunder yang bersumber dari sebagian data Riskesdas Depkes 2007 dan data penunjang dari berbagai instansi terkait. Unit sampling penelitian ini adalah seluruh rumahtangga di Kabupaten Aceh Selatan yang terpilih sebagai contoh dalam Riskesdas 2007. Jumlah rumahtangga contoh dalam Riskesdas yaitu 498 rumahtangga, namun dalam penelitian ini hanya 434 rumahtangga yang digunakan yaitu rumahtangga yang data recall (1 x 24 jam) konsumsi pangannya lengkap. Analisis konsumsi pangan dan gizi dilakukan menurut wilayah tingkat ketersediaan pangan dan sosial ekonomi keluarga. Wilayah menurut tingkat ketersediaan pangan dibagi berdasarkan ratio produksi pangan terhadap kebutuhan pangan penduduk dalam satuan energi, terdiri dari wilayah defisit berat (ratio ≤ 0,95), defisit ringan (ratio 0,95-1,00), cukup (1,00-1,14) dan lebih (>1,14). Sosial ekonomi dilihat berdasarkan tingkat pendidikan ibu yang dibedakan menjadi: pendidikan rendah (tidak sekolah dan tidak tamat SD), pendidikan menengah (Tamat SD dan Tamat SMP) dan pendidikan tinggi (Tamat SLTA ke atas); besar keluarga dibedakan menjadi keluarga kecil (≤ 4 orang), sedang (5-6 orang) dan besar (≥ 7 orang); serta tingkat pendapatan didekati dengan data pengeluaran terbagi dalam 5 kuintil. Situasi konsumsi pangan penduduk masih rendah baik dari segi kuantitas dan kualitas. Rata-rata konsumsi energi penduduk Aceh Selatan hanya sebesar 1693 kkal/kap/hari (86,0 % AKE) termasuk kategori defisit tingkat ringan dengan skor PPH 61,8. Sementara itu, konsumsi protein rata-rata mencapai 55,7 g/kap/hari (108,9 % AKP) Terdapat 35,9 % rumahtangga yang konsumsi energinya kurang dari 70 % AKE atau sangat rawan pangan. Tingkat konsumsi energi (TKE) rumahtangga di wilayah defisit berat tingkat ketersediaan pangannya termasuk dalam kategori normal (TKE 91,5 %) dengan keragaman pangan yang dikonsumsi juga lebih baik (skor PPH 64,4). Sebaliknya, TKE rumahtangga pada wilayah lebih hanya 83 % (kategori defisit ringan). Proporsi rumahtangga yang sangat rawan pangan juga paling banyak di wilayah lebih tingkat ketersediaan pangannya.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcHuman ecologyid
dc.subject.ddcCommunity nutritionid
dc.titleAnalisis kebutuhan pangan Kabupaten Aceh Selatan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalamid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordFood availabilityid
dc.subject.keywordEconomic and social aspectid
dc.subject.keywordFood secureid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record