dc.description.abstract | Jelawat (Leotobarbus hoeveni Blkr.) merupakan jenis ikan
liar yang mempunyai potensi untuk dikembangkan karena mempunyai
nilai ekonomis cukup baik, mudah beradaptasi dan tumbuh
pada kondisi budidaya. Masalah pengadaan benih, akhir-akhir
ini, telah berhasil diatasi melalui pemijahan ikan secara
terkontrol, sedangkan informasi tentang penyediaan pakan
yang berkualitas baik dalam jumlah mencukupi untuk benih
yang dihasilkan, masih terbatas. Tujuan penelitian ini ialah
untuk mengetahui berapa kandungan protein pakan cukup energi
bagi pertumbuhan benih ikan jelawat, dengan menggunakan
kasein sebagai sumber protein utama.
Dalam penelitian ini digunakan 360 ekor benih ikan jelawat
yang berasal dari induk yang sama, berumur 45 hari dengan
bobot 1-ata-1-ata 0.065 g, Ikan ter-sebut dibagi secara
acak ke dalam 12 buah akuarium berukuran 50 x 30 x 30 cm 3 ,
yang setiap wadah diisi air sebanyak 37.5 liter. Kepada ikan
tersebut dikenakan secara acak empat macam pakan isokalori
(4.07 MkalGE/kg), terbagi atas tiga macam pakan dengan
menggunakan kasein sebagai sumber protein utama, yang setiap
pakan mengandung protein 33, 40 dan 47% dan satu pakan dengan
menggunakan tepung ikan sebagai sumber protein utama, yang
mengandung protein 40%. Pemberian pakan dilakukan selama
49 hari sebanyak 10% dari bobot tubuh per hari, yang dibagi
dalam lima kali pemberian. Jumlah pakan harian tersebut disesuaikan
setelah pengukuran biomas ikan. Salama penelitian
dilakukan pengamatan biomas ikan setiap tujuh hari, jumlah
pakan yang diberikan, mortalitas ikan, komposisi tubuh ikan
sebelum dan sesudah penelitian, dan dilakukan penyiponan
("syphoning'') kotoran serta pergantian air. ... | id |