dc.description.abstract | Kecacingan yang terjadi pada peternakan ayam merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius. Pemeliharaan ayam kampung di pedesaan yang sebagian besar masih bersifat tradisional menyebabkan resiko terinfeksi penyakit parasit menjadi semakin besar. Di negara tropis seperti Indonesia berbagai jenis parasit dapat tumbuh dengan subur sehingga merupakan ancaman serius yang berlangsung terus menerus dan sulit diberantas pada ternak maupun manusia. Adanya bulan kering dan bulan basah menyebabkan terjadinya perbedaan mikroklimat seperti suhu, curah hujan dan kelembaban. Ketiga komponen iklim ini lebih banyak berpengaruh terhadap kelangsungan hidup parasit terutama bagi stadium bebas sehingga perlu mempelajari pengaruhnya terhadap populasi nematoda saluran pencernaan. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari fluktuasi populasi nematoda saluran pencernaan ayam kampung selama bulan kering (Juli-Oktober) dan bulan basah (November-Desember) tahun 1997 di Kecamatan Beji dan Limo Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan 168 ekor ayam kampung jantan yang berumur 2-3 bulan. Ayam dipaparkan terhadap infeksi cacing secara alami setiap bulan sebanyak 6 kali pemaparan setelah diobati dengan anthelmintik Albendazole. Setelah satu bulan pemaparan, ayam dipelihara pada kondisi bebas cacing di laboratorium selama 3 minggu sebelum di nekropsi untuk mengumpulkan cacing dari saluran pencernaan. Dari 89 ekor ayam yang terinfeksi oleh nematoda saluran pencernaan ditemukan empat genus nematoda yang menginfeksi selama bulan kering maupun bulan basah yaitu Heiernkis, Ascnridia, Tetrnnieres, dan Cnpillmin, sedangkan Gongylonenzn hanya ditemukan pada bulan kering. Heternkis mempunyai rataan populasi tertinggi dalarn setiap bulan pada bulan kering dan bulan basah, dan mencapai rataan populasi tertinggi pada bulan Juli. Rataan populasi dari genus Ascmidia, Tetrameres, Capillaria dan Gongylonenza tidak berbeda pada setiap pemaparan baik pada bulan kering maupun pada bulan basah. Rataan total populasi nematoda maupun rataan populasi setiap genus yang ditemukan pada bulan kering tidak berbeda nyata dengan yang ditunjukkan pada bulan basah (p>0.05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi nematoda saluran pencernaan di Kecamatan Beji dan Limo dalam wilayah Kabupaten Bogor selama bulan Juli- Oktober 1997 tidak berbeda dengan populasi cacing selama bulan November- Desember 1997. | id |