Show simple item record

dc.contributor.advisorHaneda, Noor Farikhah
dc.contributor.authorAprilia, Hevi Metalika
dc.date.accessioned2023-09-29T06:57:48Z
dc.date.available2023-09-29T06:57:48Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/125647
dc.description.abstractDari 750 000 spesies serangga di dunia, 9 500 atau 1.27% diantaranya adalah semut. Pemilihan metode yang tepat untuk digunakan dalam memperkirakan kelimpahan dan keanekaragaman serangga dalam suatu ekosistem sangatlah penting. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dua metode perangkap serangga yang lebih efektif untuk menangkap semut. Metode yang digunakan yaitu sugar trap dan pitfall trap. Penelitian dilakukan pada empat tipe habitat yang berbeda di perkebunan kelapa sawit. Hasil identifikasi sampel semut diperoleh sebanyak 14 702 individu semut, 11 411 diperoleh dengan metode sugar trap dan 3 291 individu dengan metode pitfall trap. Pada metode sugar trap terdapat 18 morfospesies dan 4 subfamili, sedangkan pada metode pitfall trap hanya terdapat 6 morfospesies dan 3 subfamili. Subfamili yang paling mendominasi adalah Myrmicinae, morfospesies yang paling mendominasi adalah Aphaenogaster sp., Anoplolepis gracilipes dan Pheidole pallidula. Metode sugar trap merupakan metode yang lebih efektif dalam menangkap semut dibandingkan dengan metode pitfall trapid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcForestry-Silvicultureid
dc.titleEfektivitas dua metode perangkap semut di perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAbundanceid
dc.subject.keywordantid
dc.subject.keyworddiversityid
dc.subject.keywordpitfall trapid
dc.subject.keywordsugar trapid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record