Show simple item record

dc.contributor.advisorWarouw, Jootje
dc.contributor.advisorS. Sosromarsono
dc.contributor.advisorJ. Doda
dc.contributor.authorSalaki, Christina Leta
dc.date.accessioned2023-09-26T01:54:21Z
dc.date.available2023-09-26T01:54:21Z
dc.date.issued1991
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/125431
dc.description.abstractPenelitian ini dilaksan akan di desa Bunaken dan di laboratorium jurusan Hama dan Penyakit Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado, Juni 1989 sampai bulan Agustus 1990. se.jak bul an F'enel i tian ini bertujuan untuk mengetahui biologi dan intesitas serangan hama Icerya sp. pada tanaman sukun dan musuh alaminya. Rata-rata intensitas serangan pada bulan Juni 1989, Oktober 1•39•3 dan Pebruari 1"3'30 masing-masing adalah 37,45 %, 29,5 % dan 35,71 ¾. Tel ur berbent uk bul at 1 ,:in jong, ukur an panjang rat ar ata 0,73 mm dan lebar rata-:-rata 0,38 mm. Masa inkubasi telur rata-rata 6,4 hari. Nimfa jantan mempunyai tiga instar dan betina empat instar. Rata-rata stadium nimfa jantan da ri instar pertama sampai instar ketiga berturut-turut adalah 1"3 hari, 14,4 hari, 9,3 hari dan rata-rata stadium nimfa betina dari instar pertama sampai instar keempat berturut-turut adalah 19,1 hari, 14 1 2 f1ari, 13,6 hari dan 6,6 hari. Jadi stadium nimfa jantan 42,7 hari betina 53,5 hari. dan stadium nimfa Lama hidup imago jantan rata-rata 7,4 hari dan imago betina rata-rata 98,85 hari. Periode pra peneluran rata-rata 10,9 hari, periode peneluran rata-rata 63,25 hari dan periode pasca peneluran rata-rata 24,7 hari. Jadi daur hidup serangga betina 70,8 hari. Keperidiannya antara 177 - 358 butir. Jadi stadium nimfa jantan 42,7 hari betina 53,5 hari. dan stadium nimfa Lama hidup imago jantan rata-rata 7,4 hari dan imago betina rata-rata 98,85 hari. Periode pra peneluran rata-rata 10,9 hari, periode peneluran rata-rata 63,25 hari dan periode pasca peneluran rata-rata 24,7 hari. Jadi daur hidup serangga betina 70,8 hari. Keperidiannya antara 177 - 358 butir. Hasil penelitian pemeliharaan hama Icerya sp. menunjukkan bahwa mortalitas tertinggi terjadi pada instar pertama dan kedua. Makin lanjut umur nimfa makin turun persentase mortalitas. F'erkembangan populasi pada tanaman sukun yang ada semut lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak ada semut. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcEntomologyid
dc.subject.ddcIceryaid
dc.titleBionomi hama Icerya sp. pada tanaman sukun (Artocarpus altilis Park.) di Bunaken Sulawesi Utaraid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record