Pengaruh waktu penyemprotan dan konsentrasi paclobutrazol terhadap pertumbuhan dan hasil dua varietas kedelai (Glycine max L. Merr.)

Abstract

Penelitian ini ber-tujuan untuk mengetahui pengaruh waktu penyempr-otan dan konsentrasi paclobutrazol serta in ter-ak sinya kedelai. terhadap pertumbuhan dan hasil dua varietas Penelitian dilakukan di Rumah Kaea Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana Kupang, sejak Mei sampai Agustus Rancangan 1992. Rancangan Percobaan yang digunakan Acak Lengkap dengan pola faktorial 2 X 3 dengan adalah X 3, yang terdiri dari Var-ietas Galunggung dan Kerinci), Waktu penyemprotan (pada saat cabang pertama, saat fnisiasi bunga dan saat berbunga penuh) dan konsentrasi Paclobutrazol (200, 250 dan 300 ppm). Setiap perlakuan diulang 6 kali. Pemanenan dilakukan dua kali yakni pada fase pengisian polong dan pada saat polong matang. Data yang diperoleh dari masing-masing peubah, dianalisis menggunakan analisis sidik ragam, kemudian diuji dengan BNJ, orthogonal dan polynomial orthogonal. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tidak kontras terdapat perbedaan pada respon antara varietas Galunggung dan varietas Kerinci terhadap perlakuan waktu penyemprotan dan konsentrasi pac lobutrazol. Semakin tinggi konsentr-asi paclobutrazol, makin mengurangi tinggi tanaman, jumlah buku, berat kering tajuk dan nisbah tajuk akar, sedangkan respon panjang akar dan berat kering akar semakin meningkat. Selang konsentrasi paclobutrazol antara 200 250 ppm sangat baik dalam meningkatkan kandungan luas daun, diameter batang, jumlah cabang, khlorofil, persentase bunga jadi polong, jumlah polong, jumlah biji, berat bij i dan nisbah biji brangkasan. Sedangkan waktu penyemprotan saat inisiasi bunga memberikan pengaruh yang lebih baik dari pada waktu penyemprotan saat pembentukan cabang pertama dan saat berbunga penuh, terutama pad a berat kering akar, jumlah cabang, persentase bunga jadi polong, jumlah biji, berat biji dan nisbah biji brangkasan. Waktu penyemprotan pada saat inisiasi bunga dengan selang konsentrasi 200 - 250 ppm sangat efektif dalam meningkatkan hasil kedelai.