Hidrolisis Eucheuma cottonii Menggunakan Enzim dari Vibrio alginolyticus untuk Menghasilkan Hidrolisat yang Bersifat Prebiotik.
Abstract
Eucheuma cottonii merupakan bahan pangan yang banyak mengandung
karbohidrat khususnya karagenan, suatu polimer dari galaktosa. Karagenan
berpotensi sebagai prebiotik karena dapat dihidrolisis menghasilkan oligosakarida
dari galaktosa. Vibrio alginolyticus merupakan mikroorganisme laut yang dapat
menghasilkan enzim karagenase. Enzim tersebut dalam proses hidrolisis mampu
memecah molekul karagenan dan merubahnya menjadi gula sederhana. Tujuan
penelitian ini yaitu memperoleh metode hidrolisis E. cottonii terbaik berdasarkan
produksi gula dan pengaruhnya sebagai prebiotik BAL jenis Bifidobacterium
longum, mengetahui kondisi fermentasi BAL terbaik dengan metode hidrolisis
terpilih, serta karakterisasi sifat fisikokimia hidrolisat. Pada penelitian ini
digunakan 9% total padatan E. cottonii sebagai substrat dan konsentrasi H2SO4
0.25% untuk pre-hidrolisis. Hidrolisis enzimatik dilakukan dalam tiga perlakuan
berbeda yaitu, dengan kultur aktif, kultur yang telah diinaktivasi, dan enzim
karagenase kasar dari kultur V. alginolyticus. Waktu hidrolisis yang menghasilkan
gula tertinggi pada kultur aktif yaitu 96 jam, kultur inaktif 48 jam, dan enzim
karagenase 2 jam. Fermentasi hidrolisat dengan metode hidrolisis dengan kultur
inaktif terpilih sebagai hidrolisat terpilih karena memiliki nilai DP terendah yaitu
9, sehingga kandungan gulanya mudah untuk dimetabolisme oleh BAL. Starter B.
longum yang berumur 4 jam sebanyak 5% tumbuh baik pada hidrolisat kultur
inaktif dengan waktu optimum fermentasi 18 jam. Hidrolisat E. cottonii yang
dihasilkan memiliki karakteristik kadar air 93.84%, kadar abu 1.78%, kadar
protein 0.56%, karbohidrat total 3.82% dan serat pangan 2.84%.